Polisi Bantah Intervensi Muktamar Pemuda Muhammadiyah: Itu Komunikasi

18 Oktober 2018 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah pada 25-28 November di Yogyakarta, dikabarkan mendapat intervensi dari pihak kepolisian. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pertanyaan yang dilayangkan ke panitia bukanlah intervensi tapi komunikasi.
ADVERTISEMENT
Setyo mengatakan, setiap organisasi yang akan mengadakan acara besar memang harus melaporkan ke polisi. Polisi tentu akan menanyakan beberapa hal terkait jalannya acara untuk kebutuhan estimasi pengamanan.
“Jadi tidak ada (interevensi). Pemuda Muhammadiyah saja ketika ada organisasi pemuda yang akan melakukan Munas, melakukan kegiatan pusat, pasti teman-teman di wilayah melakukan komunikasi juga,” ucap Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto usai menghadiri diskusi di Universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/10).
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Menurut Setyo, hal tersebut merupakan hal yang biasa. Jadi bukan seperti yang dipandang oleh PP Pemuda Muhammadiyah bahwa polisi memandang khusus pergerakan dari Muhammadiyah. Apalagi dikaitkan dengan agenda Pilpres 2019.
“KNPI, organisasi pemuda yang lain, organisasi olahraga juga paling tidak kita tahu bahwa siapa-siapa mewakili wilayah itu. Tetapi kalau kita intervensi saya kira tidak. Kita tidak memilih satu atau menggiring salah satu calon,” terang Setyo.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sekaligus menjawab pertanyaan dari surat yang ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Di dalam surat, tertera permintaan klarifikasi bahwa Polri diduga mengarahkan dukungan kepada salah satu capres tertentu.