Polisi: Benny Wenda Sebar Hoaks soal Papua

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo soal akun penyebar hoaks picu kerusuhan di Manokwari. Foto: Mirsan Simamora/kumparan

Polisi mengamini bahwa Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, sebagai aktor intelektual di balik rusuh di Papua.

Saat kerusuhan terjadi di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat, Benny Wenda dinilai aktif dalam penyebaran berita hoaks yang menyulut emosi warga.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan Benny menyebarkan hoaks itu melalui media sosial miliknya.

“Sudah dideteksi melalui akun-akun yang bersifat provokatif dan bersifat hoaks, foto dan video yang ada seolah-olah di Papua terus disebarkan melalui akun medsos maupun disebarkan langsung melalui telepon yang bersangkutan (Benny Wenda),” ucap Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (3/9).

Dedi menyebut Benny juga menyebar hoaks soal Papua kepada beberapa kepala negara di Kepulauan Pasifik seperti Presiden Vanuatu. Diketahui Vanuatu merupakan negara yang mendukung kemerdekaan Papua.

Benny Wenda, Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Foto: Instagram/@bennywenda

“WA (WhatsApp) yang bersangkutan langsung kepada kepala negara di lingkungan negara-negara pasifik, Vanuatu cs lah,” kata Dedi.

Benny Wenda merupakan tokoh perjuangan rakyat Papua yang menginginkan tanah kelahirannya itu merdeka. Sejak tahun 1970-an, ia aktif memperjuangkan kemerdekaan Papua. Hingga akhirnya Benny Wenda dijebloskan ke penjara di bulan Juni 2002.

Pada Oktober 2002, Benny Wenda kabur dari tahanan. Dibantu aktivis kemerdekaan Papua Barat, ia diselundupkan ke Papua Nugini. Ia kemudian ke Inggris dan mendapatkan suaka politik. Sejak 2003, Benny Wenda dan keluarganya menetap di Inggris.