Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Lain Kasus Tawuran di Tangsel

13 Agustus 2018 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi press rilis tersangka pembacokan siswa tawuran antar sekolah di Polres Tangsel, Senin (13/8/2018). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi press rilis tersangka pembacokan siswa tawuran antar sekolah di Polres Tangsel, Senin (13/8/2018). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tawuran yang terjadi pada 31 Juli lalu antara SMK Bipuri dan SMK Sasmita Jaya di Tangerang Selatan, menghasilkan satu tersangka berinisial FF (16). Ia merupakan pelaku utama yang membacok Ahmad Fauzan (18) hingga menyebabkan remaja tersebut meninggal.
ADVERTISEMENT
Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengatakan, pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan kejaksaan untuk penetapan tersangka lainnya.
“Kami fokus pada tersangka utama. Nanti akan koordinasi dengan pihak jaksa apakah memungkinkan untuk diterapkan tersangka lainnya,” ujar Ferdy dalam jumpa pers di Polres Tangsel, Senin (13/8).
Sejauh ini, Polres Tangsel juga sudah memeriksa 16 siswa yang terlibat tawuran sebagai saksi.
Tersangka pembacokan siswa tawuran antar sekolah di Polres Tangsel, Senin (13/8/2018). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka pembacokan siswa tawuran antar sekolah di Polres Tangsel, Senin (13/8/2018). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
“Sudah 16 orang yang diperiksa didampingi orang tua masing-masing, apakah memungkinkan untuk para siswa yang ikut tawaran jadi tersangka nanti sesuai dengan saksi dan bukti ini kita jadikan perkara ini,” jelas Ferdy.
Selain pelajar yang terlibat tawuran, polisi juga akan memeriksa orang tua FF, karena sudah menyembunyikan FF dari kejaran polisi.
“Itu nanti hasil koordinasi dengan jaksa seperti apa, tetapi dengan jelas awalnya disembunyikan, tapi pada akhirnya keluarga juga yang menyerahkan,” kata Ferdy.
ADVERTISEMENT
Ahmad Fauzan dibacok kepalanya menggunakan parang. Ia sempat menjalani perawatan intensif di RS Hermina dan RSCM untuk mengobati luka bacok tersebut.
Setelah tujuh hari dirawat insentif di rumah sakit, Ahmad Fauzan menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (7/8). Remaja ini telah menjalani operasi pada bagian kepalanya, namun luka bacok itu cukup parah sehingga dokter tidak mampu menyelamatkan nyawa korban.