Polisi Cari Penganiaya di Bentrok Mahasiswa Papua vs Ormas di Surabaya

16 Agustus 2018 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bentrokan antara penghuni asrama Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dengan ormas Sekber Benteng NKRI terjadi di Surabaya. Dalam bentrokan tersebut, salah satu anggota ormas dikabarkan sempat terkena sabetan parang. Akibat hal tersebut, polisi membawa para penghuni asrama ke Mapolrestabes Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, dibawanya para penghuni asrama tersebut sebagai upaya penyelidikan untuk mencari siapa pelaku penganiayaan pada peristiwa bentrok tersebut.
"Kami juga telah melakukan olah TKP di asrama tersebut untuk mendapatkan kronologi sebagai tahapan penyelidikan dan penyidikan," ujar Rudi saat dihubungi kumparan, Kamis (16/8).
Rudi menyebut, pihaknya telah mengamankan sebanyak 25 penghuni asrama. Para penghuni asrama tersebut akan diperiksa satu per satu untuk dimintai keterangan yang sebenarnya saat kejadian.
Polisi Amankan Sejumlah Mahasiswa Papua Usai Bentrok dengan Ormas (Foto: Dok,  istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Amankan Sejumlah Mahasiswa Papua Usai Bentrok dengan Ormas (Foto: Dok, istimewa)
Aparat kepolisian, kata Rudi, juga telah mengamankan sebilah parang yang diduga sempat digunakan oknum mahasiswa saat bentrok. Namun ia meminta masyarakat tidak beropini bahwa para mahasiswa tersebut sengaja menyerang ormas.
"Tunggu biarkan anggota kami bekerja dulu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dimintai tanggapan secara terpisah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan proses hukum kejadian tersebut kepada Polrestabes Surabaya. Dia yakin polisi dapat menyelesaikan urusan kedua belah pihak.
"Saya tidak banyak komentar. Biar Polrestabes saja yang bicara. Karena mereka sudah menanganinya," kata Risma usai rapat paripurna di DPRD Surabaya, Kamis (16/8).
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan terjadi saat sejumlah ormas mendatangi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan III, Tambaksari. Ormas tersebut meminta para mahasiswa untuk memasang bendera merah putih.
Namun setelah itu, terhadi gesekan karena adanya provokasi yang mengakibatkan sejumlah orang terluka pukul. Salah satu anggota ormas dikabarkan sempat terkena sabetan parang.