Polisi Cek Ruangan Anggota DPR, Telusuri Keberadaan Peluru Nyasar

18 Oktober 2018 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi lakukan penyisiran peluru nyasar di Gedung DPR. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi lakukan penyisiran peluru nyasar di Gedung DPR. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepolisian mengecek ruangan para anggota DPR di Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/18). Kegiatan ini dilakukan untuk menelusuri kemungkinan masih adanya peluru nyasar di gedung DPR.
ADVERTISEMENT
Pengecekan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu. Polisi mengecek mulai dari lantai 6, lantai 7 lalu berlanjut ke lantai lainnya.
Di lantai 6, polisi mengecek ruangan anggota Fraksi PDIP Efendi Simbolon. Sementara di lantai 7, polisi mengecek ruangan Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto.
Gedung Nusantara I DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Nusantara I DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Kabiro Pemberitaan DPR, Hani Tahapari, menjelaskan hingga kini belum ada keterangan resmi terkait dengan kepastian kembali ditemukannya peluru nyasar.
"Belum ada pernyataan resmi ya, baru mengecek aja dulu, menyisir. Ini kita tadi mulainya di lantai 6 dulu, " Kata Hani di lokasi, Kamis (18/10). Hinga kini, pengecekan dan penyisiran peluru nyasar masih berlangsung.
Kaca yang tertembak di ruangan anggota DPR RI Wenny Warouw di lt 16 komplek DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kaca yang tertembak di ruangan anggota DPR RI Wenny Warouw di lt 16 komplek DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Total ada 5 peluru nyasar yang ditemukan di gedung DPR. Pada Senin (16/10), peluru nyasar itu ditemukan di ruangan anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw, dan anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama.
ADVERTISEMENT
Sementara pada Rabu (17/10), peluru nyasar kembali ditemukan di ruangan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto, anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya, dan anggota Fraksi Demokrat Khatibul Umam Wuranu.