Polisi Dalami Kemungkinan Kapal di Pelabuhan Benoa Sengaja Dibakar

Suasana kapal terbakar di Laut Benoa, Denpasar. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan)

Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa, Bali. Polisi juga mulai menyelidiki kemungkinan kapal-kapal ini sengaja dibakar.

"Kami ingin buktikan apakah terbakar atau ada pembakaran. Itu Tupoksi kepolisian selain lakukan pelayanan perlindungan ke masyarakat agar tidak merembet atau ada korban lain water cannon pun kami terjunkan," kata Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/7).

Memang sampai saat ini penyidik terus mengumpulkan berbagai barang bukti dari lokasi kejadian. Sejauh ini, belum ada bukti yang mengarah pada unsur kesengajaan.

"Sampai saat ini belum ada bukti ke situ, tapi kami lakukan penyelidikan secara scientific identification dan menurunkan beberapa tim dari Mabes Polri," imbuh dia.

Petugas Pelindo dan KSOP masih lakukan pemadaman kapal yang terbakar di Laut Benoa, Denpasar. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan)

Iqbal menjelaskan, sejauh ini sudah 23 orang saksi yang diperiksa terkait kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa, Bali ini. 13 Saksi sudah diperiksa pada Senin (9/7), sisanya diperiksa hari ini.

Sementara, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, berbagai informasi yang muncul terkait kebakaran ini terus didalami. Ada yang menyebut kebakaran berasal dari mesin salah satu kapal. Tapi, dia belum berani memastikan sebelum ada hasil identifikasi dari Puslabfor.

"Walau kemarin dibilangnya karena mesin, belum tentu mesin, kalau belum ahli yang menyebutkan," kata Hadi.

Hadi menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, mesin salah satu kapal sengaja dinyalakan untuk bisa menyalakan lampu, memasak, dan bersiap untul berangkat. Mesin yang menyala ada di Kapal Cilacap Jaya Karya.

Hadi menambahkan, Dermaga Barat Pelabuhan Benoa sudah sangat penuh. Sedikitnya ada 600-700 kapal yang bersandar di sana. Sebagian kapal belum bisa berlayar karena masih menunggu izin dari KKP.

"Jadinya terlalu banyak kapal di sana dan seperti kebakaran kemarin merembet. Kami akan kumpulkan instansi terkait termasuk Pelindo, KSOP dan KKP bagaimana cara menanggulangi kejadian ini biar tidak berulang," pungkas Hadi.