Polisi Dalami Tarif yang Dipatok Penyelenggara Pesta Seks di DIY

Ilustrasi Garis Polisi (Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO)

Penyelenggara pesta seks di sebuah hotel kawasan Condongcatur, Depok, Sleman, DIY ternyata tak hanya mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut. Mereka juga ikut menonton adegan mesum yang dilakukan pasangan suami istri itu.

Hal tersebut diungkapkan Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dalam jumpa pers di Polda DIY, Kamis (13/12). Penyelenggara ini memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menggelar kegiatan ini. Dimulai dari penawaran via medsos, chat WA, hingga berlanjut ke kamar hotel ketika peserta telah terkumpul.

“Masih kita dalami yang jelas faktanya ada uangnya, ada orangnya, ada pertunjukkannya. Itu faktanya di hasil penangkapannya,” jelas Hadi.

Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo (tengah) saat jumpa pers penggerebekan pesta seks. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)

Polisi sendiri sudah mengendus adanya indikasi mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut setelah didapati barang bukti uang senilai Rp1,5 juta. Namun polisi tidak berhenti di situ dan akan menelusuri transaksi lain seperti melalui transfer bank.

“Yang jelas ada uang Rp1,5 juta, ada orang bersetubuh, ada orang menonton ini rekontruksi hukumnya. Saya nggak ngerti apakah dibayar dengan rekening (juga),” tegasnya.

Jajaran Ditreskrimum Polda DIY mengamankan 12 orang yang diduga melalukan pesta seks. Ke-12 orang tersebut ditangkap di sebuah kamar hotel di kawasan Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Selasa (11/12).

Hadi mengatakan, pesta seks kali ini berbeda dengan pesta seks pada umumnya seperti tukar pasangan. Pesta seks kali ini adalah sebuah pertunjukan seks yang dilakukan salah satu pasangan dan ditonton pasangan-pasangan lain.

“Polda DIY satu hari yang lalu telah melakukan satu kegiatan penggerebekan atau penangkapan terhadap kegiatan yang diduga melanggar undang-undang yaitu pesta seks,” ujar Hadi.