Polisi Duga Mayat dalam Ember Tunawisma, Bukan Korban Mutilasi

23 April 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat Foto: Ijcor
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat Foto: Ijcor
ADVERTISEMENT
Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di mayat yang ditemukan dalam ember di Desa Cihuni, Tangerang Selatan. Temuan itu menepis dugaan mayat tersebut adalah korban mutilasi.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemeriksaan forensik menyebutkan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan. Jika itu adalah terpisahnya organ dari badan karena paksaan atau karena bantuan alat, atau yang sering kita sebut sebagai mutilasi, pasti akan ada bekasnya," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho, Selasa (23/4).
Terkait kondisi kepala dan badan mayat yang ditemukan terpisah, Alexander menyebutkan kemungkinan terbesarnya adalah karena faktor alam.
“Karena itu (diperkirakan meninggal) 1,5 bulan. Dan lokasinya adalah lokasi yang jika hujan deras atau air sungai naik maka (muncul) genangan air,” ungkapnya.
Lokasi penemuan mayat dalam tong di Cihuni, Tangerang Selatan. Foto: Andesta Heli Wijaya/kumparan
Mengenai dugaan mayat itu dibuang orang karena ditemukan di ember, Alexander menepisnya. Ember itu diduganya adalah alas tidur, bukan wadah untuk membuang mayat. Temuan itu juga membuat Alexander menduga mayat itu adalah tunawisma.
ADVERTISEMENT
“Dari tampak pakaian yang dikenakan, kemungkinan besar adalah si jenazah ini dalam tanda kutip homeless,” kata Alexander.
Saat ini, polisi masih menunggu pemeriksaan dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Dari pemeriksaan itu polisi berharap identitas mayat itu bisa ditemukan.
Jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang mencari kroto untuk pakan burung. Jasad yang diduga pria itu ditemukan sudah menjadi tulang belulang dengan daging yang tidak utuh lagi. Melihat kondisi mayat yang berada di dalam ember itu, diperkirakan jenazah sudah meninggal lebih dari satu bulan.