news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Duga Pembunuhan Andriana Bermotifkan Dendam dan Sakit Hati

9 Januari 2019 3:31 WIB
Korban penusukan di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban penusukan di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Polisi terus mencari pembunuh siswi SMK di Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya, hingga saat ini. Kapolresta Bogor Kombes Pol Hendri Fiuser menduga motif pembunuhan ini didasari oleh dendam dan sakit hati.
ADVERTISEMENT
“Kalau motif, kan pelaku belum tertangkap, tapi pada umumnya kalau kasus pembunuhan seperti ini pasti ada motif dendam, sakit hati, dan lain-lain. Itu korelasinya seperti itu,” ujar Hendri dalam keterangannya, Rabu (9/1).
Namun ia belum dapat menjelaskan secara pasti motif pembunuhan ini karena pelaku hingga saat ini belum ditemukan. Polisi yang telah mengantongi ciri-ciri pembunuh Andriana kini tengah mencarinya menggunakan metode scientific investigation.
Sejumlah barang bukti kasus pembunuhan Andriana telah diamankan polisi. Di antaranya, kata Hendri, yakni pisau, baju korban, dan rekaman CCTV.
"Walaupun tidak begitu jelas, namun secara kasat mata ciri-ciri pelaku terlihat jelas di situ (rekaman CCTV)," jelasnya.
Walikota Bogor Bima Arya cek lokasi ditemukannya korban. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Bogor Bima Arya cek lokasi ditemukannya korban. (Foto: Dok. Istimewa)
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menduga pembunuhan yang terjadi terhadap Andriana merupakan pembunuhan berencana. Ia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan meminta agar pembunuh Andriana segera ditangkap.
ADVERTISEMENT
"Ini kan pembunuhan berencana, pembunuhan berencana. Jadi penitng sekali untuk mengejar segera pelaku ini sekolahnya di mana, kan kita bisa evaluasi apa yang kurang, apa yang salah dari situ. Tapi ini PR buat kita semua, ini sesuatu yang tragislah menurut saya," tutur Bima.
Andriana ditemukan tewas dibunuh di Jalan Riau, Bogor, Jawa Barat, tepatnya di belakang Terminal Baranangsiang. Saat ditemukan, pisau yang digunakan untuk menikam Andriana yang masih berusia 18 tahun itu menancap di dada sebelah kiri.