Polisi: Iin Merasa Terganggu Saat 2 Pelaku Menumpang di Kosnya

23 November 2018 17:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuh pemandu karaoke di Mampang tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan (Foto: Raga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuh pemandu karaoke di Mampang tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan (Foto: Raga/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ciktuti Iin Puspita, pemandu karaoke yang ditemukan tewas di dalam lemari sebuah kamar kos Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/11) ternyata sudah merasa keberatan dengan kehadiran Yustian dan Nissa Regina, yang menumpang di kamar kosnya. Siapa sangka, dua orang ini nekat menghabisi nyawa Iin akibat masalah uang tip pelanggan.
ADVERTISEMENT
“Korban sebelumnya sudah tersinggung juga, selama seminggu korban merasa terganggu saat tersangka tinggal di kosan korban,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar di lokasi, Jumat (23/11).
Pelaku pembunuh pemandu karaoke di Mampang tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan (Foto: Raga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuh pemandu karaoke di Mampang tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan (Foto: Raga/kumparan)
Kedua pelaku diketahui baru seminggu menumpang di kos Iin. Sementara Iin sudah 3 tahun menyewa kamar tersebut.
Aksi pembunuhan tersebut terjadi karena masalah uang tip dari pelanggan. Saat itu Iin hanya memberikan uang Rp 500 ribu kepada Nissa.
“Korban ini bilang enggak usah berharap banyak, masih mending dapat (uang),” pungkasnya.
Indra juga mengatakan awal mula perkenalan ketiganya adalah melalui media sosial Facebook. Y adalah orang pertama yang berkenalan dengan Iin.
“Awalnya memang YAP (Yustian) berkenalan dengan korban lewat Facebook,” ucap Indra.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, NR sempat merasa cemburu saat Y berkenalan dengan Iin. Meski begitu, polisi masih akan mendalami kapan perkenalan tersebut terjadi, dan apakah hal tersebut menjadi salah satu penyebab pembunuhan ini.
“NR (Nissa Regina) sempat cemburu juga sebanarnya,” ungkapnya.
Korban pertama kali ditemukan oleh dua orang penjaga kos yang merasa curiga dengan bau busuk di kamar korban. Diketahui, korban juga sudah menghilang sejak 2-3 hari yang lalu.
Penyerahan Jenazah pemandu karaoke yang tewas di Mampang oleh Polres Jaksel ke pihak keluarga, Rabu (21/11/2018). (Foto: Raga Imama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Jenazah pemandu karaoke yang tewas di Mampang oleh Polres Jaksel ke pihak keluarga, Rabu (21/11/2018). (Foto: Raga Imama/kumparan)
Indra menjelaskan, Yustian memukul Iin dengan palu hingga tewas. Sementara kekasihnya, NR, hanya menyarankan agar mayat Iin ditaruh di dalam lemari di kamar kosannya.
“(Pelaku) perempuan tidak melakukan apa-apa, tapi justru ada saran dari yang bersangkutan untuk menyimpan mayat itu dalam lemari,” ucap Indra.
ADVERTISEMENT
Kedua pelaku menjalani proses rekonstruksi pembunuhan Iin dengan memperagakan 13 adegan. Yustian dan Nissa merasa kesal karena Iin hanya memberikan uang tip dari pelanggan hanya Rp 500 ribu dari Rp 1,8 juta yang diberikan.