Polisi: Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks Ustaz Lancip Naik ke Penyidikan

17 Juni 2019 16:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Ahmad Rifky Umar atau Ustaz Lancip tak memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya yang dijadwalkan Senin (17/6) ini. Rencananya, ia diduga menyebar hoaks terkait pernyataan yang 60 orang tewas ditembak Brimob saat kericuhan 22 Mei.
ADVERTISEMENT
Tak diketahui alasan Ustaz Lancip tak hadir dalam pemeriksaan ini. Meski demikian, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, kasus Ustaz Lancip telah dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Kita sudah menaikkan menjadi penyidikan. Nanti kita panggil (Ustaz Lancip) sebagai saksi. Kan kemarin kita telah memberikan waktu dan ruang untuk klarifikasi dan membela diri,” ucap Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/6).
Sejumlah massa aksi terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menurut Argo, kasus Ustaz Lancip naik ke tahap penyidikan setelah polisi melakukan gelar perkara dan memeriksa saksi ahli. Meski begitu, sampai saat ini belum ada tersangka dalam kasus dugaan penyebaran hoaks yang disampaikan Ustaz Lancip.
“Setelah memeriksa saksi ahli, kemudian dilakukan gelar perkara, kita naikkan penyidikan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, publik digegerkan dengan beredarnya sebuah video ceramah dari seorang pria diduga Ustaz Lancip yang menyebut 60 orang tewas ditembak Brimob di Petamburan saat kericuhan 22 Mei.
Ustaz Lancip diduga melanggar Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 9 Tahun 2016. Polisi juga sempat memanggil Ustaz Lancip pada 10 Juni lalu, namun ia berhalangan hadir karena ada kesibukan dan meminta penjadwalan ulang.
Ceramah Ustaz Lancip diduga hoaks lantaran menyebut 60 orang tewas. Padahal polisi mencatat hanya 9 orang yang meninggal dalam kericuhan 22 Mei itu. Polisi masih mendalami penyebab kematian para korban.