Polisi Kejar Tokoh Terafiliasi ISIS yang Terlibat Kericuhan di Bawaslu

23 Mei 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. M. Iqbal memberikan keterangan pers terkait kronologis kericuhan yang terjadi dini hari tadi, di Jakarta, Rabu (22/5). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. M. Iqbal memberikan keterangan pers terkait kronologis kericuhan yang terjadi dini hari tadi, di Jakarta, Rabu (22/5). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap total 442 orang usai demo ricuh di Bawaslu dan sekitarnya. Dua di antaranya diketahui merupakan anggota kelompok GARIS yang berafiliasi dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan keduanya, polisi kini memburu tokoh kelompok tersebut. Para tokoh ini diduga bertanggung jawab atas kericuhan yang terjadi di sejumlah lokasi di Jakarta.
"Siapa orangnya, bagaimana jaringannya. Masih ada satu dua tokoh yang kami kejar yang sudah disebut oleh 2 tersangka yang diamankan Polda Metro," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal, saat konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (23/5).
Iqbal mengungkapkan, GARIS merupakan kelompok yang dikenal anarkis dan sudah menyatakan diri berafiliasi dengan ISIS. Dalam melakukan aksinya, mereka tidak segan untuk memancing keributan.
"GARIS ini afiliasi ISIS. Kelompok ini enggak main-main, kalau ada kelompok yang tidak sejalan dengan mereka. Dan mereka yang ingin memancing kerusuhan," tambah dia.
Polisi berjaga di Jalan Kemanggisan Utama kawasan Slipi Jaya saat ricuh. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Polisi masih memeriksa kedua tersangka yang sudah ditangkap untuk mendalami motif mereka berbuat ricuh. Sejauh ini, tindakan itu dilakukan untuk menciptakan martir terhadap polisi.
ADVERTISEMENT
"Mereka ingin menciptakan martir. Apabila ada korban, ini terjadi kemarahan publik kepada aparat keamanan ini juga harus kami dalam. Akan kami kejar sesuai dengan strategi penyelidikan," ucap dia.