news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Klarifikasi Peristiwa yang Terjadi dengan Kiai di Lamongan

18 Februari 2018 22:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku penyerangan Kiyai di Jawa Timur. (Foto: Facebook/@website sang pencerah)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku penyerangan Kiyai di Jawa Timur. (Foto: Facebook/@website sang pencerah)
ADVERTISEMENT
Polisi mengungkap peristiwa yang menimpa pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah, Karangasem, Lamongan, Jawa Timur, KH Hakam Mubarok. Polisi meluruskan berbagai informasi yang berkembang di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kapolres Lamongan AKBP Feby D.P Hutagalung menegaskan, peristiwa yang menimpa Kiai Hakam bukanlah penyerangan atau bahkan percobaan pembunuhan. Dia memastikan peristiwa itu hanya berupa pengejaran, bukan penyerangan seperti yang beredar.
"Pada kesempatan ini saya juga ingin mengklarifikasi berita-berta yang ada di media sosial di mana sepertinya banyak yang memberitakan bahwa di pondok pesantren itu bahwa ada penyerangan dan percobaan pemnbunuhan," kata Feby dalam keterangannya, Minggu (18/2).
"Pada kesempatan ini, saya meluruskan dan mengklarifikasi bahwa kejadian yang terjadi tidak seperti itu. Kejadian tersebut adalah berupa pengejaran yang dilakukan oleh orang yang diduga gila terhadap seorang kiai," tegas Feby.
Feby menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/2) sekitar pukul 11.30 WIB. Sebelum salat Zuhur di pendopo dia melihat seorang laki-laki membawa makanan duduk di pendopo.
ADVERTISEMENT
"Dikarenakan adanya kekhawatiran pendopo itu digunakan untuk tempat tamu maka KH Hakam Mubarok berinsiatif untuk mengusir yang bersangkutan karena dikhawatirkan kotor," tutur Feby.
Pelaku penyerangan Kiyai di Jawa Timur. (Foto: Facebook/@website sang pencerah)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku penyerangan Kiyai di Jawa Timur. (Foto: Facebook/@website sang pencerah)
Kiai Hakam menegur pria itu dengan pelan tapi tidak digubris. Dia lalu menarik sarung pria itu agar segera pergi dari tempat itu.
"Dikarenakan mungkin ada ketersinggungan dari laki-laki tersebut akhirnya mengeluarkan kata-kata, 'saya tidak takut'. Kemudian seakan-akan yang bersangkutan ini ingin melawan Pak Kiai," jelas dia.
"Karena Pak Kiai ini merasa khawatir dengan kemarahan laki-laki tersebut maka Pak Kiai berlari namun dikejar oleh orang tak dikenal tersebut," tambah Feby.
Saat pengejaran itu, Kiai Hakam jatuh hingga mengalami luka lecet di bagian lutut dan tangan kanan. Pria itu lalu ditangkap oleh warga dan santri di sekitar lokasi.
Pelaku penyerangan Kiyai di Jawa Timur. (Foto: Facebook/@website sang pencerah)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku penyerangan Kiyai di Jawa Timur. (Foto: Facebook/@website sang pencerah)
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah saksi termasuk Kiai Hakam juga sudah dimintai keterangan terkait hal ini. Polisi juga terus mencari tahu identitas laki-laki ini.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan keterangan saksi maupun keterangan dari Pak Kiai yang mengalami kejadian tersebut, laki-laki ini diduga mengalami sakit jiwa atau mengalami gangguan jiwa," ujar Feby.
Feby mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi sebuah informasi. Masyarakat juga diminta tidak langsung menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Karena ada konsekuensi terhadap apa yang kita lakukan, berupa men-share berita yang tidak benar, yaitu konsekuensi hukum berita, ada sanksi pidana," ucap dia.