Polisi Layangkan Panggilan untuk Grab Terkait Si Kembar Bunuh Siska

Rilis pembunuhan Manager WO (Foto: Dok humas polres bogor)

Kasus pembunuhan Siska Rohani (29) menjadi kisah gelap taksi online. Ibu satu anak ini dibunuh si kembar, Fahmi Idris Himba (32) dan Fadli Nizar Himba (32).

Pada Sabtu (17/3) malam, Siska yang memesan taksi online Grab, dengan sopir Fahmi, dirampok dan dibunuh. Modusnya, Fadli bersembunyi di kursi belakang. Ketika mobil melaju, Fadli keluar dan mencekik Siska serta mengancam agar memberikan uang. Tetapi karena tak dipenuhi, korban dibunuh lalu jenazahnya dibuang di Cibinong.

Polisi yang menyelidiki kasus ini lalu menangkap si kembar di Bogor. Pihak kepolisian juga memberi imbauan agar penyedia layanan taksi harus hati-hati dalam merekrut sopir.

Penyidik Polres Bogor juga akan memanggil pengelola GrabCar.

Rilis pembunuhan Manager WO (Foto: Dok humas polres bogor)

"Saya kira surat panggilan sudah dikirim," jelas Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam keterangannya, Jumat (23/3).

Dicky juga menyampaikan, pemeriksaan pengelola taksi online penting dilakukan guna mengorek proses rekrutmen.

"Diperiksa providernya, termasuk bagaimana bisa terdaftar dan lian-lain," tutup dia.

Sebelumnya pihak Grab memberikan pernyataan. Menyikapi kasus pembunuhan yang melibatkan mitra pengemudinya, perusahaan yang berbasis di Singapura itu menyatakan keselamatan merupakan prioritas bagi Grab dan merupakan pilar dari seluruh kegiatan operasional dan layanannya.

"Keselamatan dan keamanan seluruh pengemudi, penumpang, dan masyarakat merupakan prioritas utama kami di mana segala bentuk pelanggaran kode etik dan tindak kejahatan tidak akan ditoleransi," ujar Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan (kumparan.com).