Polisi Pastikan Peluru Baru di 3 Ruangan DPR Identik dari Glock

18 Oktober 2018 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laboratorium dan forensik mabes Polri usai olah tkp. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Laboratorium dan forensik mabes Polri usai olah tkp. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bekas tembakan ditemukan lagi di ruang kerja 3 anggota DPR pada Rabu (17/10). Setelah diuji balistik terhadap proyektil yang berhasil ditemukan, polisi menegaskan peluru berasal dari senjata yang sama, yakni Glock 17 yang ditembakkan pada Senin (15/10).
ADVERTISEMENT
"Sama, sama. Kami sudah periksa di Puslabfor, sudah diperbandingkan, ditembakkan sudah, hasilnya semua itu dari satu senjata yang Glock 17 yang kemarin itu," kata Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya saat dihubungi, Kamis (18/10).
Ulung menjelaskan, bekas tembakan yang ditemukan di ruang kerja ada 5 titik. Tapi, proyektil yang ditemukan hanya empat buah. Semua proyektil diuji dan hasilnya sama berasal dari satu senjata yang sama.
"Sudah, sudah ditembak ulang, itu dibandingkan. Jadi dibandingkan yang didapat di TKP dengan yang ditembak ulang dengan senjata itu terus dibandingkan hasilnya segaris, artinya senjata itu yang digunakan untuk penembakan tersebut," jelas dia.
Retakan kaca jendela di lantai 20 ruang 20.03 milik anggota Fraksi PAN Totok Daryanto diduga dari peluru nyasar dari lapangan tembak. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Retakan kaca jendela di lantai 20 ruang 20.03 milik anggota Fraksi PAN Totok Daryanto diduga dari peluru nyasar dari lapangan tembak. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Ulung mengatakan, laporan penemuan bekas tembakan peluru bisa berbeda hari karena ada anggota DPR yang tidak ada di ruangan. Selain itu, ada juga anggota DPR yang baru melapor keesokan harinya.
ADVERTISEMENT
"Jadi ditembakkannya kan hari Senin itu juga. Cuma di DPR itu kan masing-masing ruang enggak semuanya diperiksa. Karena dia kan ada yang di kantor, ada yang pergi keluar. Baru laporannya setelah dia masuk lagi, jadi terlambat dia laporin ke polisi. Kalau lapornya hari itu juga ya sama harinya," ucap dia.
Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya saat gelar rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya saat gelar rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Sebelumnya, dua peluru nyasar ditemukan di ruang anggota Faksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya di lantai 10 dan ruang anggota Fraksi PAN Totok Daryanto di lantai 20 pada Rabu (17/10).
Pada Senin (15/10), dua proyektil peluru menyasar ke ruang anggota DPR di lantai 13 dan 16. Di lantai 13 itu merupakan ruangan anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama, sedangkan di lantai 16 merupakan ruangan anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, bekas tembakan juga ditemukan di ruang kerja anggota DPR Fraksi Demokrat Khatibul Umam Wiranu di lantai 9.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka terkait peluru nyasar pada kejadian pertama yang menyasar dua ruang anggota DPR. Mereka yakni IAW dan RMY yang merupakan PNS Kemenhub.
Dua PNS Kemenhub berinisial I dan R tersangka penembakan gedung DPR karena peluru nyasar dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/10/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Dua PNS Kemenhub berinisial I dan R tersangka penembakan gedung DPR karena peluru nyasar dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/10/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)