Polisi Periksa Kejiwaan Ibu yang Aniaya Bayinya di Karawang

23 Maret 2018 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AKBP Hendy F Kurniawan jenguk bayi malang KGO. (Foto: Dok. Polres Karawang)
zoom-in-whitePerbesar
AKBP Hendy F Kurniawan jenguk bayi malang KGO. (Foto: Dok. Polres Karawang)
ADVERTISEMENT
Polres Karawang akan memeriksa kejiwaan SN binti S (27), seorang ibu yang tega menganiaya anak kandungnya berinisial KGO yang masih berusia 1,5 tahun hingga koma. Karena pada awalnya SN sempat berbohong pada penyidik bahwa yang selama ini melakukan penganiayaan terhadap bayinya adalah pacarnya.
ADVERTISEMENT
"Kejiwaan SN akan kita periksa untuk memastikan bagaimana kondisinya," kata Hendy kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (23/3).
Hendy juga mengatakan, kasus ini masih dalam pengembangan. Meski keterangan yang disampaikan oleh SN bohong, penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain dan fakta di lapangan terkait dugaan pacar SN ikut menganiaya KGO.
"Kita dalami terus, sampai saat ini belum ada saksi yang mendukung keterangan dari SN yang mengatakan bahwa pacarnya yang menganiaya bayinya," ucap Hendy.
Bayi KGO sendiri masih menjalani perawatan intensif di RSUD Karawang. Hendy mengungkapkan selama 13 hari menjalani perawatan, belum ada perkembangan kesehatan yang ditunjukkan oleh KGO.
"Tadi siang saya cek lagi ke RSUD Karawang. Kondisinya semakin menurun. Detak jantung yang kemarin 63 sekarang siang ini 58," ucap Hendy.
ADVERTISEMENT
Polres Karawang telah mengamankan SN binti S (27), seorang ibu yang telah menganiaya anak kandungnya yang masih berusia 1,5 tahun berinisial KGO. SN ditangkap pada Rabu (21/3) lalu, di rumah kerabatnya bernama Empin di kawasan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kota Karawang.
Kepada penyidik, awalnya SN mengaku yang menganiaya bayinya adalah pacarnya. Namun setelah diselidiki polisi dan berdasarkan keterangan saksi dan fakta di lapangan, yang selama ini menganiaya bayi KGO adalah SN.
SN diketahui telah menganiaya KGO selama dua bulan sejak Februari sampai Maret 2018. Wanita tersebut tega menganiaya anak kandungnya lantaran stres karena faktor ekonomi.