Polisi: Pola Pembakaran Angkot di Grobogan Terkait dengan Aksi Teror

7 Februari 2019 22:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Jateng Irjen pol Condro Kiron, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Pangdam IV Diponegoro M Effendi di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jateng Irjen pol Condro Kiron, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Pangdam IV Diponegoro M Effendi di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, Kota Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jendral Condro Kirono mengungkapkan kejadian pembakaran angkot di Kabupaten Grobogan pada Rabu (6/2) dini hari saling berkaitan dengan teror pembakaran yang terjadi di Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Condro menjelaskan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya mendapati pola kejadian pembakaran di Grobogan serupa dengan yang terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kendal. Kemiripan terjadi mulai dari motif hingga modusnya. "Saya lihat motifnya, modusnya, kemudian dia menggunakan minyak dan sebagainya itu sama," kata Condro ditemui di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, Kota Semarang, Kamis (7/2). Mantan Kakorlantas Polri itu mengindikasi kejadian di Grobogan adalah efek dari ditingkatkannya keamanan di daerah Kota Semarang dan sekitar. Sehingga, pelaku menyasar ke kawasan lainnya, salah satunya Grobogan. "Seperti yang saya katakan tadi, (pelaku) mencari titik lemah. Jadi seperti teori balon, ditekan di sini, diobok-obok di sini, dikuatkan di sini, akan mencotot ke tempat lain," ungkap dia.
Mobil warga grobogan yang terbakar diduga terkait teror pembakaran. Foto: Dok. Polres Grobogan
Karena peristiwa ini sudah semakin menyebar hingga Grobogan, Condro telah menginstruksikan kapolres setempat untuk melakukan pemetaan daerah rawan, dalam rangka Bantuan Kendali Operasi (BKO) pengamanan.
ADVERTISEMENT
"Grobogan kita minta kapolresnya untuk menghitung, pemukiman yang rawan dan ada potensi kejadian, ada akses untuk pelarian. Itu didata, kita berikan bantuan tambahan bantuan pengamanan," kata dia. Sementara itu, Kota Semarang yang sempat menjadi daerah dengan kasus pembakaran terbanyak, selama dua hari ke belakang sudah tak ada kejadian lagi. Condro tak menampik hasil ini merupakan buah koordinasi penguatan pengamanan selama beberapa hari terakhir.
"Kita memang tambah kekuatan, kekuatan kita yang biasanya dua per tiga jajaran di siang hari, kita balik jadi malam hari. Jam 12 (malam) sampai jam 5 (pagi), di perbatasan di titik-titik Semarang-Kendal, Semarang-Demak, Semarang-Ungaran, pasti ada razia di situ. Babinsa dan Babinkamtibmas, memberikan pendampingan untuk siskamling," jelas Condro. Pengamanan kawasan Kota Semarang dan sekitarnya telah dilakukan bersama tim sargas khusus, yang merupakan gabungan dari Polda Jateng, Polres-polres, TNI hingga tim dari Mabes Polri.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melakukan razia-razia di jalanan, melakukan olah TKP dan penguatan tim. Total ada 1.200 personel yang kami terjunkan di bantu dengan kekuatan TNI" ujar dia.
Mobil yang terbakar akibat aksi percobaan pembakaran yang terjadi di Kota Semarang, Kamis (31/1). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Di kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya di kota/kabupaten yang terjadi aksi teror pembakaran, namun berlaku bagi seluruh warga Jawa Tengah. "Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang. Kapolda, Pangdam dan instansi terkait sudah berjalan dengan cara, instrumen dan kewenangannya masing-masing. Namun, mereka juga perlu dukungan dan partisipasi masyarakat," ujar Ganjar. Disinggung apakah teror pembakaran ini terkait dengan tahun politik, Ganjar dan Condro sepakat enggan berspekulasi dan memutuskan terlalu ini. "Mungkin kalau dilihat waktunya, masa itu (Pemilu), tapi saya tidak mau terlalyu dini. Nanti jika terungkap satu saja, maka akan terungkap semuanya. Maka jalan satu-satunya untjk mengungkap ini harus ditangkap pelakunya," kata Ganjar.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga Kamis (7/2) pukul 21:25 WIB, total ada 27 kejadian teror pembakaran di Jawa Tengah. 17 di antaranya terjadi di Kota Semarang, 8 di Kabupaten Kendal, 1 di Kabupaten Semarang dan terakhir di Grobogan 1 kejadian.
Sebelumnya sebuah kendaraan angkot milik Jarmoyo (42) warga Tegowanu Wetan, RT 01 RW 01, Kecamatan Tegowanu, terbakar pada Rabu (6/2) pukul 01.30 WIB. Kejadian ini mulanya diketahui oleh warga setempat yang mendapati api sudah berkobar di badan kendaraan bagian depan. Berdasarkan laporan di Polres Grobogan, angkot tersebut diketahui sudah dua hari terparkir di depan Toko Minimarket Lestari Jaya, Desa Tegowanu Wetan.