Polisi soal Kebakaran Maut Kos di Surabaya: Akses Keluar Hanya Satu

30 Mei 2018 1:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban kebakaran kos-kosan di Surabaya (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban kebakaran kos-kosan di Surabaya (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebakaran rumah kos di Jalan Kebalen Kulon, Surabaya, menewaskan delapan orang penghuni. Petugas Damkar baru menyadari ada korban tewas setelah mereka berhasil masuk ke dalam bangunan rumah kos, usai proses pembasahan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, kedelapan orang korban tersebut tak dapat menyelamatkan diri karena akses evakuasi terlalu kecil. Mereka terperangkap asap dan api yang mengepung bangunan.
"Penghuni di lantai atas tidak dapat menyelamatkan diri karena akses jalan keluar hanya ada di lantai satu yang telah tertutup asap dan api," ujar Antonius kepada kumparan, Selasa (29/5) malam.
"Korban (meninggal dunia) ini berkumpul di satu lokasi. Namun akan kami dalami lagi lewat olah TKP," imbuhnya.
Korban kebakaran kos-kosan di Surabaya (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban kebakaran kos-kosan di Surabaya (Foto: Dok. Istimewa)
Antonius melanjutkan, saksi mata menyebut kobaran api bersumber dari kamar lantai satu di dekat tangga. Api dengan cepat membakar lantai itu.
Beberapa penghuni di lantai dua akhirnya menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela yang berukuran kecil. Sisanya terjebak hingga tewas.
ADVERTISEMENT
"Korban meninggal sudah dipusatkan ke Dr. Soetomo untuk proses identifikasi," lanjut Antonius.
Dalam kebakaran rumah kosan yang dihuni oleh total 20 orang itu, 12 orang lainnya selamat namun empat diantaranya mengalami luka-luka. Korban selamat masih berada di RS PHC dan Dr. Soewandi untuk mendapat perawatan.
"Kami akan data lagi karena pada saat kejadian korban selamat menyebar untuk mencari perlindungan. Anggota kami sudah menyebar di beberapa rumah sakit untuk mencari data korban selamat," tutup Antonius.