Polisi Tangkap Admin IG Suara Rakyat 23, Pernah Posting Jokowi PKI

23 November 2018 14:21 WIB
Admin akun penyebar hoaks suara rakyat ditangkap Polisi. (Foto: Dok. Bareskrim Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Admin akun penyebar hoaks suara rakyat ditangkap Polisi. (Foto: Dok. Bareskrim Polri)
ADVERTISEMENT
Admin akun instagram Suara Rakyat ditangkap polisi. Akun dengan ribuan follower diduga selama ini menyebarkan hoaks dan permusuhan. Tim Cyber Crime Bareskrim Polri menangkap Jundi (27) di Aceh pada pertengahan Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
kumparan mengkonfirmasi penangkapan ini ke Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto, Jumat (23/11). Arief membenarkan perihal penangkapan ini. Menurut dia, penangkapan dilakukan Ditsiber Bareskrim Polri di bawah pimpinan AKBP Jeffri Dian Juniarta.
"Tersangka JD (27) admin akun yang menggunakan nama samaran SR23, ditangkap di Aceh pada hari Senin, 15 Oktober 2018 di rumahnya Kecamatan Luang Bata, karena diketahui sebagai admin beberapa akun medsos yang dikenal kerap menyebar berita bohong dan ujaran kebencian," beber Arief.
Akun instagram itu sendiri, berdasarkan pengamatan kumparan sudah tidak ada lagi. Dahulu, akun itu kerap mengunggah konten mulai dari tudingan Jokowi pengikut PKI, memfitnah Panglima TNI, dan juga yang lainnya.
Bukti foto hoaks Jokowi PKI. (Foto: Dok. Bareskrim)
zoom-in-whitePerbesar
Bukti foto hoaks Jokowi PKI. (Foto: Dok. Bareskrim)
Saat diperiksa polisi, Jundi mengaku memiliki beberapa akun medsos di antaranya akun instagram sr23official dan instagram 23_official. Akun-akun tersebut merupakan reinkarnasi dari akun-akun JD sebelumnya, yaitu suararakyat23b, suararakyat23id dan suararakyat23.ind, yang cukup populer. Setelah penangkapan JD, ada beberapa individu membuat akun-akun menggunakan nama serupa.
ADVERTISEMENT
"sr23_official adalah salah satu akun JD dengan lebih 69 ribu follower, diketahui pertama kali posting tanggal 1 Maret 2018. Dan sampai tanggal 12 Oktober 2018 telah posting sebanyak 1.186 kali, atau setidaknya 5 konten yang dipostingnya setiap hari," terang Arief.
JD memproduksi sendiri konten-konten tersebut dengan ditemukannya 843 gambar dengan logo SR23, serta beberapa template untuk editing gambar/meme, sehingga bisa dikatakan JD adalah hoax manufacture.
"Dalam pemeriksaan, JD mengaku membuat berita-berita hoaks tersebut sebagai kompensasi atas ketidakmampuannya menghadapi masalah kehidupan yang membuatnya resah, walaupun secara ekonomi JD lebih beruntung daripada warga sekitarnya," tutup Arief.