Polisi Tembak Kaki Begal di Surabaya saat Berusaha Melarikan Diri

27 Juli 2018 22:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi membawa Erik (tengah), begal kambuhan yang berhasil di tangkap di Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membawa Erik (tengah), begal kambuhan yang berhasil di tangkap di Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kenekatan Erik Susanto (30) saat melukai korbannya rupanya tak setara dengan tangisannya. Bandit jalanan ini menangis kesakitan merasakan luka bekas tembakan petugas yang bersarang di kakinya.
ADVERTISEMENT
Begal asal Jalan Kedondong Pasar Kecil gang I/89, Surabaya itu tertatih dan harus dibopong dua petugas saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (27/7). Kedua kakinya gemetar, terlihat luka bekas tembakan pada kedua betis kakinya yang masih terbalut perban.
"Ampun Pak. Pelan-pelan Pak. Sakit Pak saya, kapok Pak," ujar Erik sambil menitikkan air mata.
Sesuai catatan polisi, sebagai anggota begal motor sepak terjang pria itu bersama dua orang kelompoknya cukup tinggi. Erik cs sudah acapkali beraksi di Surabaya. Ada pun TKP yang sesuai laporan korban yakni Jalan Kedung Klinter sebanyak dua kali. Dua aksi lainnya dilakukan di Jalan Keputih dan Jalan Undaan, Surabaya.
Polisi membawa Erik (tengah), begal kambuhan yang berhasil di tangkap di Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membawa Erik (tengah), begal kambuhan yang berhasil di tangkap di Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Erik juga tergolong licin saat melarikan diri dari petugas. Tak heran, polisi terpaksa memberikan tindakan tegas dengan melumpuhkan kakinya menggunakan senjata api.
ADVERTISEMENT
Saat beraksi, Erik pun tidak main-main. Dia bertugas untuk menendang korbannya, sekaligus melarikan motor setelah korban lengah.
"Saya ikut-ikutan aja Pak. Dua teman saya yang ngajak. Ampun pak," lanjut pria bertato ini.
Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Agung Widoyoko menjelaskan, kelompok Erik terdiri dari tiga orang. Dua diantaranya berhasil ditangkap lebih dulu oleh Tim Antibandit pada 2017 lalu, yakni Dika dan Irvin.
Polisi membawa Erik (tengah), begal kambuhan yang berhasil di tangkap di Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membawa Erik (tengah), begal kambuhan yang berhasil di tangkap di Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
"Untuk pelaku Erik ini sendiri berhasil kami tangkap bersama motor hasil rampasannya di Jalan Mawar, Surabaya. Dia terpaksa kami lumpuhkan karena berusaha melawan," ungkapnya.
Agung menambahkan, Erik bertugas sebagai eksekutor korban dan melarikan motor hasil curian. Erik juga yang menjadi penentu sasaran.
"Tempat mereka pesta, yaitu kafe di kawasan Genteng. Kafe itu dijadikan mereka markas memetakan sasarannya. Erik sendiri merupakan residivis. Dia diburu hampir setahun," urai Agung.
ADVERTISEMENT
Mereka berbagi tugas. Ada yang bertugas memepet korban, ada yang mengancam, dan ada juga yang bertugas sebagai eksekutor.
"Kalau motor dijual ke Madura dengan harga Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta. Tergantung motornya. Setelah itu hasilnya mereka bagi rata untuk pesta kuras," jelasnya.