Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Kelompok Rompi Kuning di Paris

13 Januari 2019 6:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi anti berjaga-jaga berjaga dan melemparkan gas air mata kepada para demonstran "Rompi Kuning", Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi anti berjaga-jaga berjaga dan melemparkan gas air mata kepada para demonstran "Rompi Kuning", Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian Paris menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kelompok Rompi Kuning atau Gilets Jaunes. Dilansir Reuters, pembubaran demonstran ini terjadi di sekitar monumen Arc de Triomphe, Paris, Prancis, Sabtu (12/1) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di sekitar area perbelanjaan Grands Boulevards, ribuan pengunjuk rasa melangsungkan aksi dengan damai dan tenang. Di dekat sana, terjadi ledakan di sebuah toko roti akibat kebocoran gas. Akibat ledakan tersebut, dua petugas pemadam kebarakaran meninggal dan sekitar 50 orang mengalami luka-luka.
Aksi ini juga menyebar di beberapa wilayah Paris lainnya. Di sekitar Champs Elysee, para Rompi Kuning berteriak agar Presiden Emmanuel Macron mengundurkan diri dari jabatannya.
Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
Kementerian Dalam Negeri Prancis memperkirakan ada sekitar 84 ribu demonstran yang turun ke jalan pada hari itu. Angka tersebut di bawah jumlah demonstran pada hari pertama aksi protes pada 17 November 2018, yaitu sekitar 282 ribu.
Sebanyak 8 ribu demonstran berpusat di Paris. Angka tersebut meningkat dari dua pekan terakhir, yaitu sekitar 800 pada 29 Desember 2018 dan 3.500 pada 5 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Ribuan demonstran juga memenuhi kota Bordeaux dan Toulon di selatan Prancis. Di Strasbourg, bagian Timur Prancis, sebanyak 2 ribu demonstran melangsungkan aksinya di depan gedung Parlemen Eropa dan dilanjutkan berjalan ke pusat kota. Polisi setempat menembakkan gas air mata setelah para demonstran membakar tempat sampah.
Sedangkan di Bourges, sebanyak 5 ribu massa Rompi Kuning ikut serta dalam aksi tersebut. Banyak tempat usaha di Bourges tutup guna menghindari kerusakan dari pengunjuk rasa.
Seorang demonstran "Rompi Kuning" saat berhadapan dengan polisi anti huru-hara, Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran "Rompi Kuning" saat berhadapan dengan polisi anti huru-hara, Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Dilaporkan Reuters, sebanyak 80 ribu polisi turun ke jalan untuk mengamankan aksi Rompi Kuning tersebut, termasuk 5 ribu yang berada di Paris.
Aksi ini telah berlangsung selama sembilan pekan berturut-turut. Para pengunjuk rasa yang mengenakan Rompi Kuning melakukan aksi yang ditujukan kepada Presiden Emmanuel Macron akibat kondisi perekonomian yang tidak stabil. Harga bahan bakar dan biaya hidup naik, serta kebijakan pajak memberatkan kelas menengah dan pekerja.
ADVERTISEMENT