Polisi Temukan Bom dan Amunisi saat Kejar Kelompok Teroris di Sulteng

1 Januari 2019 11:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Raider TNI AD dalam Operasi Tinombala. (Foto: Instagram/@indonesian_military)
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Raider TNI AD dalam Operasi Tinombala. (Foto: Instagram/@indonesian_military)
ADVERTISEMENT
Karopenmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan institusinya menerjunkan pasukan untuk memburu pelaku penembakan terhadap dua anggotanya di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Pengejaran pelaku yang diyakini pecahan kelompok Santoso itu dilakukan Senin (31/12) kemarin.
ADVERTISEMENT
"Telah ditugaskan 2 Satuan Setingkat Pleton (SST) Brimob, 1 SST dari Poso dan 1 SST dari Palu untuk backup Polres Parimo melakukan pengejaran," kata Dedi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/1).
Dedi mengatakan pada pukul 14.30 WITA kemarin, sebanyak 1 SST (30 personel) Brimob Poso berangkat dari Polsek Sausu menuju tempat kejadian perkara di Dusun Salubose, Desa Salubangga. Mereka menggunakan tiga unit mobil double cabin.
Kemudian sekitar pukul 19.11 WITA, satu unit monil Tim Brimob menggunakan kendaraan Sat Sabhara Res Parimo sebanyak empat personel itu telah kembali ke Polsek Sausu. Mereka membawa sejumlah barang temuan.
Anggota Resmob Satgas 3 Tinombala Bripka Andrew Maha Putra dievakuasi setelah tertembak ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Senin (31/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Resmob Satgas 3 Tinombala Bripka Andrew Maha Putra dievakuasi setelah tertembak ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Senin (31/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Sekitar 44 menit kemudian, pada pukul 19.55 WIB, satu unit mobil Brimob Poso telah kembali ke Polsek Sausu bersama empat personel Brimob. Mereka juga membawa benda yang ditemukan di tempat kejadian perkara.
ADVERTISEMENT
Dedi mengatakan sejumlah barang yang diamankan antara lain: 3 buah bom lontong, 1 buah teropong siang, 3 sendok makan, 3 toples plastik kecil berisi 9 kurma dicampur kue, 2 amunisi aktif kaliber 5,56 mm, 7 selongsong amunisi kaliber 5,56 mm.
Kemudian ada juga 1 buah kaos berkerah, 1 buah sebo warna hitam, 3 botol air mineral, 4 buah jerigen kosong isi 2 liter, dan 1 unit sepeda motor milik Bripka Andrew yang berboncengan dengan Bripda Baso. Bripka Andrew dan Bripda Baso merupakan korban penembakan oleh kelompok pecahan Santoso pada Minggu (30/12).
Pada saat itu, dua personel dari Resmob Satgas Tinombala dan Satuan Intelkam Polres Parimo itu hendak mengevakuasi jenazah korban mutilasi kelompok DPO MIT Poso pimpinan Ali Kalora di Dusun Saluboso. Dalam perjalanan mereka ditembaki. Akibatnya dua anggota polisi itu mengalami luka tembak di kaki dan punggung.
ADVERTISEMENT