Polisi: Terduga Teroris Jefri Meninggal karena Serangan Jantung

15 Februari 2018 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mabes Polri mengungkap teka-teki meninggalnya teroris M Jefri. Polisi menyebut, Jefri meninggal karena serangan jantung.
ADVERTISEMENT
"Pada 13 Februari 2018 hasil autopsi disimpulkan penyebab kematian adalah serangan jantung dengan riwayat penyakit jantung menahun," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto saat konferensi pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/2).
Hanya saja, Setyo tidak menunjukkan kepada wartawan surat dari tim dokter RS Polri Kramat Jati terkait hasil autopsi yang menunjukkan Jefri meninggal karena serangan jantung.
Setyo mengatakan, Jefri ditangkap Densus 88 pada Rabu (7/2) pukul 15.17 WIB di Indramayu, Jawa Barat. Jefri ditangkap karena diduga terlibat sejumlah aksi teror di Mapolres dan Mako Brimob Toli-Toli, Sulawesi Selatan.
Setelah ditangkap, polisi kemudian meminta Jefri menunjukkan tempat rekan lainnya bersembunyi. Di tengah perjalanan, Jefri mengeluhkan sesak pada dadanya.
ADVERTISEMENT
"Pada pukul 18.00 WIB tanggal 7 Februari dibawa ke klinik terdekat di Indramayu. Namun, kita juga ikut prihatin pada pukul 18.30 WIB berdasarkan keterangan dokter di klinik, tersangka meninggal dunia," jelas Setyo.
Jenazah Jefri lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan diserahkan ke tim dokter pada 9 Februari 2018 untuk diautopsi. Jenazah Jefri diserahkan ke keluarga yang diwakili oleh ayahanda dan istri Jefri.
"Atas kesepakatan keluarga, jenazah dimakamkan di Pemakaman Kapuran, Kota Agung, Lampung, pada Sabtu 10 Februari 2018 pukul 06.15 WIB," ucap Setyo.
Sebelumnya, kematian Jefri setelah ditangkap oleh Densus 88 menjadi pertanyaan banyak pihak. Meningat saat ditangkap, Jefri dalam kondisi sehat.
"Oleh sebab itu, agar sinyal kejanggalan-kejanggalan tersebut tidak menjadi fitnah dan tuduhan terhadap kepolisian, penting agaknya, Densus 88 dan Polri, perlu menjelaskan secara terbuka hasil autopsi terhadap Jefri," kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangannya, Rabu (14/2).
Ilustrasi teroris (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT