Polisi Ungkap Ada Rencana Serang Jokowi saat Pidato di Johar Baru

22 Mei 2019 20:36 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berjalan bersama warga ketika tiba di Kampung Deret. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berjalan bersama warga ketika tiba di Kampung Deret. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Momen Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin berpidato di Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta Pusat, ternyata sempat menjadi sasaran sejumlah kelompok perusuh. Mereka sempat berencana menyerang Jokowi yang menyampaikan pidato kemenangannya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, rencana penyerangan itu terungkap setelah polisi memeriksa ponsel para perusuh yang tertangkap.
"Live Kompas, Jokowi di Johar. Ayo kita serang," kata Argo yang membacakan obrolan di ponsel perusuh dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5).
Meski demikian, rencana penyerangan itu tidak terjadi. Pidato kemenangan yang dilakukan Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Selasa (21/5) berlangsung aman dan disambut antusias oleh warga sekitar.
Konperensi pers kerusuhan di kawasan Bawaslu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Argo menyatakan, provokasi yang dilakukan perusuh ini bukan hanya ajakan menyerang Jokowi. Mereka dianggap memanas-manasi warga lewat kata di Whatsapp.
Para perusuh itu juga diduga tidak bergerak karena spontanitas. Temuan polisi, ada orang yang mendanai agar terjadi kekacauan.
ADVERTISEMENT
Argo mengatakan, untuk setiap perusuh diberikan uang mulai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Sedangkan untuk biaya kegiatan disediakan uang Rp 5 juta.
"Setelah kita tanya ada dari seseorang yang masih kita cari," kata Argo.
Dalam kerusuhan yang terjadi pada Rabu (22/5) dini hari, ada 257 orang ditetapkan menjadi tersangka. Polisi menangkap mereka di depan Bawaslu, Petamburan, dan Gambir.
Hingga Rabu (22/5) malam, kerusuhan masih terjadi di beberapa titik.