Polisi Ungkap Kasus Penipuan Penjualan Tiket Singapore Airlines

10 Desember 2018 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Metro terima penghargaan dari Kepolisian singapura. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polda Metro terima penghargaan dari Kepolisian singapura. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama dengan Kepolisian Singapura mengungkap tindak pidana peretasan kartu kredit dan penipuan penjualan tiket pesawat Singapore Airlines. Total ada lima pelaku yang ditangkap dalam kasus ini yakni AH, H, RM, dan AH, dan J.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari penangkapan tersangka J yang merupakan warga negara Filipina oleh kepolisian Singapore terkait kasus penipuan. Di sana J mengaku ada keterlibatan warga negara Indonesia dalam kasus ini.
"Setelah mendapatkan laporan itu Kepolisian Singapura berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya. Setelah kami lakukan penyelidikan jadi memang benar Polda Metro Jaya menangkap salah satu tersangka inisial AH di Bandung," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/12).
Press rilis oleh Polda Metro kasus pembobolan kartu kredit. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Press rilis oleh Polda Metro kasus pembobolan kartu kredit. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Argo menjelaskan, AH merupakan seorang pemilik dari bisnis travel agen. Ia mempunyai tempat usaha perjalanan travel di Jakarta dan Singapura.
"Dia mengaku dalam biro travelnya bersama dengan tiga pelaku lainnya yakni AH, RM, dan H, menjual tiket pesawat Singapura Airlines tujuan Asia, Eropa, Amerika, dan Kanada dengan diskon 50 persen," ucap Argo.
ADVERTISEMENT
Tiket itu ternyata berasal dari tersangka RM, AH, dan H. Tersangka H dan AH merupakan seorang hacker pembuat virus yang kemudian dengan memanfaatkan virus itu meretas data kartu rekening milik sejumlah masyarakat secara acak.
"RM ini penyedia rekening bagi mereka. Jadi setelah meretas data kartu kredit, mereka langsung membeli tiket pesawat Singapore Airlines menggunakan data dari kartu rekening yang mereka retas," jelas Argo.
Barang bukti kasus pembobolan kartu kredit. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti kasus pembobolan kartu kredit. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Namun pada akhirnya kejadian ini diketahui oleh pihak maskapai Singapore Airlines. Saat mereka mencoba untuk mencairkan dana pembelian beberapa tiket keberangkatan, mereka tidak bisa mencairkan dana karena sudah ditutup oleh pihak bank.
"Jadi korban yang punya kartu ATM ini melapor ke pihak bank kalau kartu kreditnya diretas untuk pembelian tiket, sehingga pihak Singapur Airlines tidak bisa mencarikan uang pembelian itu. Karena merasa dirugikan, akhirnya mereka melaporkan kejadian itu ke kepolisian Singapura," beber Argo.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diketahui bahwa lima tersangka ini saling berkaitan. Berkat kerjasama dan komunikasi yang baik antara kepolisian Singapura dan Polda Metro Jaya para pelaku berhasil ditangkap.
Atase Kepolisian Singapura Steven mengucapkan rasa terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya atas penangkapan ini. Ia berharap agar ke depan hubungan kepolisian Singapura dan Indonesia dapat lebih baik lagi.
"Terima kasih ke Pak Roycke (Dirreskrimum) atas komitmen pemberantasan komplotan kejahatan kartu kredit ini," ujar Steven.
Press rilis oleh Polda Metro kasus pembobolan kartu kredit. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Press rilis oleh Polda Metro kasus pembobolan kartu kredit. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)