Politikus PAN soal CT Jadi Cawapres: Teruji Jadi Menteri dan Religius

10 Juni 2018 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chairul Tanjung (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Chairul Tanjung (Foto: flickr)
ADVERTISEMENT
Nama pengusaha Chairul Tanjung atau yang akrab dipanggil CT mulai masuk bursa cawapres di 2019. Hal ini ditandai dengan deklarasi kelompok relawan Jokowi-CT yang menginginkan bos Trans Corp itu maju untuk menjadi pendamping Jokowi.
ADVERTISEMENT
Politikus senior PAN Didik J Rachbini menyambut baik masuknya nama CT di bursa cawapres. "Saya melihat bawa calon presiden dan calon wakil presiden di media massa sudah mengerucut pada beberapa nama saja. Saya meminta agar proses penyaringan ini dibuka seluas-luasnya sehingga masyarakat dapat melihat calon pemimpinnya," kata Didik dalam keterangannya, Minggu (10/6).
Sejauh ini, Didik menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmatyo dan Mantan Menko Perekonomian CT menjadi tokoh yang berpeluang tinggi untuk maju sebagai cawapres. Namun, di antara tiga nama itu, Didik melihat sosok CT sebagai tokoh yang paling berpeluang menjadi cawapres dibandingkan dua tokoh lainnya.
"CT menurut saya merupakan pemimpin yang tepat waktu, tepat masa dan tepat keahlian. Kepemimpinan manajerialnya sudah teruji dan kemampuannya berada di atas rata-rata," ucap Didik.
ADVERTISEMENT
Didik menilai pengalaman CT sebagai Menko Perekonomian menjadi acuan mengapa ia layak maju menjadi cawapres. Menurutnya, CT telah berhasil menjalankan tugasnya selama menjadi Menko Perekonomian.
"Di sana dia banyak menyelesaikan agenda penting seperti menstabilkan harga, menyelesaikan masalah feeport, koordinasi antar menteri yang baik, dan mempercepat pembangunan infrastruktur," ujar ekonom Indef tersebut.
Bahkan, Didik mengungkapkan CT pada bursa pilkada DKI tahun lalu, sempat didekati oleh beberapa partai untuk diusung maju menjadi calon Gubernur. Namun, hal itu ditolaknya dengan alasan memberikan kesempatan kepada tokoh muda.
"CT sosok yang religius yang berasal dari keluarga nasionalis. Sosok seperti ini yang dapat menyatukan dua kelompok besar di Indonesia yaitu nasionalis dan kelomopok Islam,"
Lebih lanjut, Didik menilai jika nantinya CT dipilih sebagai cawapres oleh salah satu kanditat capres. Bukan tidak mungkin mereka dapat mengantongi suara dari warga NU dan Muhammadiyah tanpa adanya gesekan.
ADVERTISEMENT
"CT secara sosiologis sebagai muslim diterima oleh dua kelompok organisasi besar NU dan Muhammadiyah," pungkas Didik