Politikus PKS Yakin Prabowo Akan Serahkan Kursi Capres ke Gatot

16 April 2018 17:42 WIB
Nasir Djamil. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nasir Djamil. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali disebut calon alternatif selain Prabowo Subianto oleh internal PKS di kancah Pilpres 2019 mendatang. Gatot diprediksi bakal menggantikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.
ADVERTISEMENT
Hal diutarakan langsung oleh Ketua DPP PKS Nasir Djamil. Nasir beralasan bahwa Prabowo akan mengurungkan niatnya maju sebagai capres, salah satunya karena faktor logistik. Selain itu, Nasir beranggapan Prabowo akan memberikan kursi sebagai capres karena memiliki kedekatan dengan Gatot.
"Ada satu kesamaan visi antara Pak Gatot dengan Prabowo. Jadi saya membaca itu sehingga ada kedekatan emosional antara Gatot dan Prabowo. Jadi kemungkinan besar saja, Gatot akan dicalonkan oleh Prabowo," kata Nasir di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/4).
Nama Gatot pun diakui Nasir turut dibahas oleh jajaran pengurus Majelis Syuro PKS. Komunikasi antara Gatot dan Majelis Syuro PKS pun, menurutnya, sudah dilakukan secara personal dan tidak diketahui banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Gatot Nurmantyo pengarahan ke TNI Polri di Lombok (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Nurmantyo pengarahan ke TNI Polri di Lombok (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
"Karena kan Pak Gatot bukan ketum parpol. Jadi komunikasinya kan komunikasi personal," ujarnya.
"Dalam bayangan saya sudah dilakukan. Tapi kan enggak terekspose di media. Mungkin lewat orang-orang Gatot atau orang-orang yang diutus PKS," ujarnya.
Lebih lanjut, Nasir menilai Prabowo juga harusnya menjadi king maker di Pilpres 2019 karena dalam beberapa survei terakhir elektabilitas Prabowo tidak mengalami peningkatan.
"Saya tidak begitu yakin bahwa tiket Gerindra itu akan digunakan oleh Prabowo. Sebab, tentu saja Prabowo kan harus melihat bahwa survei-survei yang dilakukan lembaga survei, memperlihatkan elektabilitas Prabowo kan stagnan," pungkasnya.