Politisi India Tewas dalam Serangan Bom saat Kampanye Pemilu 2019

9 April 2019 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil terbakar Foto: Yusran Uccang/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil terbakar Foto: Yusran Uccang/ANTARA
ADVERTISEMENT
Lima orang tewas dalam serangan bom yang terjadi saat kampanye Pemilu India 2019 di pinggir jalan besar di Chhattisgarh, India, Selasa (9/4). Serangan itu terjadi hanya dua hari sebelum pemungutan suara nasional dilakukan di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Ledakan itu merusak kendaraan yang digunakan oleh seorang anggota parlemen lokal dari Partai Bharatiya Janata (BJP) bernama Bhima Mandavi, tiga personel keamanan, dan satu sopir saat melintas di Chhattisgarh. Akibat ledakan itu, kelimanya tewas di lokasi kejadian.
"Menurut penyelidikan awal kami, lima orang telah meninggal. Itu adalah ledakan IED (alat peledak improvisasi) yang kuat, dia meninggalkan kawah di tanah," kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi Negara Bagian Chhattisgarh untuk operasi anti-Maois, P Sundar Raj, dilansir AFP, Selasa (9/4).
Chhattisgarh merupakan negara bagian di India yang selama beberapa dekade belakangan tengah terjadi pemberontakan dari kelompok bersenjata Maois. Ledakan besar-besaran ini, terjadi di sebuah daerah terpencil di negara bagian tersebut yang letaknya sekitar 340 kilometer dari Ibukota Raipur.
ADVERTISEMENT
Salah seorang perwira polisi senior lainnya menyebut, setelah ledakan terjadi, para gerilyawan Maois yang bersembunyi di hutan sekitarnya langsung melancarkan tembakan. Menurutnya, serangan oleh kelompok Maois yang berbasis di hutan memang kerap terjadi dan seringkali mematikan.
Insiden ini terjadi kurang dari 48 jam sebelum pemungutan suara terbesar dalam sejarah India dilakukan. Perdana Menteri India Narendra Modi --yang juga berasal dari Partai Bharatiya Janata-- mengutuk keras kejadian ini.
"Penghargaan saya kepada personel kemana yang menjadi martir. Pengorbanan mereka tidak akan sia-sia," cuit Modi di akun Twitternya.
India memiliki sejarah kekerasan politik dengan pertumpahan darah yang terjadi di sekitar waktu pemilihan. Pemberontakan bersenjata setidaknya terjadi di sembilan negara bagian India, yang menyebabkan para pejabat partai dan kandidatnya kesulitan.
ADVERTISEMENT
Kelompok pemberontak Maois diyakini ada di sekitar 20 negara bagian India, namun mereka paling aktif di daerah hutan yang dijuluki 'koridor merah'. Daerah tersebut meliputi Chhattisgarh, Odisha, Bihar, Jharkhand, dan Maharashtra.
Para pemberontak sering menyerukan akan memboikot pemilu sebagai bagian dari kampanye mereka melawan negara India. Mereka, yang kerap mengaku akan memperjuangkan hak-hak kelompok suku dan petani ini, mengumpulkan dana melalui pemerasan.
Dalam Pemilu 2014 lalu, serangan kelompok ini menewaskan tujuh polisi melalui ranjau darat. Tahun lalu, 25 orang politisi dari Partai Kongres dibunuh saat berkonvoi di Chhattisgarh.