Polres Jakut Selidiki Dugaan Pungli Anggota Satsabhara

28 Maret 2019 14:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Stop pungli. Foto: Jamal Ramdhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stop pungli. Foto: Jamal Ramdhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video keributan antara diduga anggota Satuan Sabhara Polres Jakarta Utara dan anggota Satlantas Jakarta Utara dengan seorang warga menyebar di media sosial. Keributan tersebut diduga bermula dari oknum anggota Satuan Sabhara yang meminta pungli kepada pengendara motor di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Rabu (28/3).
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan video tersebut tertulis terjadi pemukulan kepada perekam video. Korban pun telah divisum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Utara.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya juga telah menerima laporan itu.
Budhi memastikan akan memproses laporan tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Kejadian itu ada betul. Cuma memang informasinya sedang kita dalami. Katanya tidak seperti yang ada di video itu dalam artian ada pungli ada pemukulan dan seterusnya, tapi nanti sedang kita dalami,” kata Budhi saat dikonfirmasi, Kamis (28/3).
Budhi juga akan meminta keterangan dari pelapor terkait peristiwa dugaan pemukulan tersebut. Selain itu, polisi juga akan mencari pengendara motor yang diduga menjadi korban pungli. Hal itu untuk membuktikan kebenaran dari kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
“Yang jelas kalau dari kejadian tersebut anggota sedang bercakap dengan pengendara dan menunjuk ke arah tertentu. Yang menarasikan anggota sedang nilang atau pungli kan yang buat rekaman video. Padahal dia dari jauh dan saya yakin tidak dengar apa yang sedang mereka bicarakan,” kata Budhi.
“Ini yang sedang kami selidiki agar kejadian itu bisa tergambar secara utuh dan tidak menimbulkan persepsi yang salah,” tambah Budhi.
Budhi memastikan akan memberikan hukuman tegas jika anggotanya terbukti meminta pungli. Apalagi sampai memukul masyarakat.
“Prinsipnya kalau anggota kita bersalah kita akan tindak sesuai dengan aturan, tapi kalau masyarakat yang salah atau tidak benar dalam menginformasikan tentunya dia ada sanksinya juga kan,” kata Budhi.
Sebelumnya Kasatlantas Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo mengungkapkan salah satu anggotanya yang berada di video tersebut tidak memukul. Menurutnya anggota hanya meminta handphone dari perekam video untuk diperiksa. Pasalnya pria tersebut telah merekam aktivitas petugas dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
“Memang itu anggota kami dan awal mulanya adalah seorang yang sedang mengambil gambar secara live di sekitar ploting anggota pengaturan, namun saat handphone-nya mau dilihat oleh anggota kami, tidak diberikan sehingga anggota sedikit memaksa seperti yang ada di video tersebut dan tidak melakukan pemukulan,” kata Agung.
Agung menegaskan telah memberi teguran dan memperingatkan anggotanya tersebut. “Kami sudah melakukan peringatan dan teguran agar lebih bisa mengendalikan emosi dan tidak terpancing,” kata Agung.