Polresta Tangerang Amankan 125 Pelajar yang Hendak Ikut Demo di DPR

30 September 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pelajar diamankan saat akan mengikuti unjuk rasa di DPR.  Foto: Dok. Polres Tangerang
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pelajar diamankan saat akan mengikuti unjuk rasa di DPR. Foto: Dok. Polres Tangerang
ADVERTISEMENT
Anggota gabungan dari Polresta Tangerang, Kodim 0510 Tigaraksa, dan Satpol PP Kabupaten Tangerang mengamankan 125 pelajar tingkat SMA dan sederajat. Mereka ditangkap di Stasiun Kereta Api Daru, Kecamatan Jambe, Tangerang dan beberapa jalan menuju arah Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kami amankan 125 pelajar dari beberapa sekolah di wilayah Rangkas Bitung, Tigaraksa, Kopo dan Balaraja," kata Wakapolresta Tangerang AKBP Komarudin dalam keterangannya, Senin (30/9).
Wakapolres Tangerang, AKBP Komarudin (kanan) berbincang dengan pelajar yang akan mengikuti unjuk rasa di DPR. Foto: Dok. Polres Tangerang
Berdasarkan pengakuan para pelajar ini, mereka ingin ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa di DPR. Mereka mendapatkan ajakan dari media sosial untuk melakukan aksi.
"Kami sangat menyayangkan orang-orang yang melibatkan pelajar untuk aksi unjuk rasa. Oleh karenanya, kami akan telusuri informasi dan ajakan itu," ucap Komarudin.
Komarudin memastikan para pelajar yang diamankan ini tidak membawa senjata tajam maupun barang berbahaya dan barang yang dilarang. Nantinya, pelajar itu akan diberikan pembinaan dengan melibatkan pihak dinas pendidikan, sekolah, dan orang tua.
"Dan para pelajar ini wajib dijemput orang tua mereka. Agar pesan tersampaikan bahwa orang tua juga berkewajiban menjaga dan mengawasi anak-anaknya," kata Komarudin.
Seorang siswa berbincang dengan orang tuanya saat diamankan di Polres Tangerang. Foto: Dok. Polres Tangerang
Komarudin menjelaskan sebagian besar pelajar yang diamankan ini sedang menjalani masa ujian. Ia menyayangkan sikap para pelajar itu karena seharusnya mereka fokus untuk belajar.
ADVERTISEMENT
"Orang tua para pelajar tidak mengetahui anaknya ke Jakarta untuk ikut aksi unjuk rasa," ujarnya.
Lebih lanjut, Komarudin mengatakan langkah pengamanan para pelajar ini semata-mata untuk keamanan para pelajar. Sebab, kata dia, sebelumnya saat para pelajar terlibat aksi unjuk rasa, berakhir dengan kericuhan.
"Bila itu terjadi sangat berpotensi terhadap keselamatan dan keamanan para pelajar," tuturnya.