Polri: 3 WNI yang Ditangkap di Malaysia Diduga Terafiliasi ISIS

19 Juli 2018 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ISIS (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS (Foto: REUTERS)
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan tiga warga negara Indonesia (WNI) ditangkap oleh Kepolisian Malaysia. Setyo mengatakan, ketiganya diduga terafiliasi ISIS.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin sampaikan bahwa ini ada penangkapan warga indonesia di Malaysia. Ada 3 orang yang diduga terafiliasi dengan kelompok ISIS," ujar Setyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7)
Setyo menjelaskan, ketiga WNI tersebut terdeteksi saat pemeriksaan imigrasi di Malaysia. Kini, ketiganya masih diamankan oleh Kepolisian Malaysia.
"Jadi, mereka melalui perbatasan atau tempat pemeriksaan imigrasi di Malaysia. Kemudian sudah ter-detect oleh otoritas Malaysia. Mereka ada indikasi ada terkait dengan ISIS. Oleh sebab itu diamankan dulu di sana," jelasnya.
Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak)
Setyo mengungkapkan, salah satu WNI yang diamankan berinisial UR (42). Sementara dua orang lainnya belum diketahui identitasnya. Setyo menuturkan, saat ini Polri sedang berkoordinasi dengan atase (ahli yang diperbantukan di kedutaan) Polri di Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita sedang melakukan koordinasi dengan atase polisi di sana. Atase polisi Indonesia yang di Malaysia sedang melakukan koordinasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang lebih lanjut," pungkasnya.
Kepolisian Malaysia menangkap tujuh terduga teroris. Salah satu dari mereka diduga berencana membunuh Raja Malaysia, Perdana Menteri Mahathir Mohamad, dan seorang menteri.
Ilustrasi teroris (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teroris (Foto: Thinkstock)
Kepala Kepolisian Malaysia Fuzi Harun menyebut terduga pelaku teror yang ditahan terdiri dari empat warga Malaysia dan tiga WNI. Mereka ditangkap dalam operasi pada 12-17 Juli di Terengganu, Selangor, Perak, dan Johor.
Seorang terduga teroris asal Indonesia yang bekerja sebagai pegawai pabrik mengaku memiliki hubungan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurrahman yang telah berbaiat kepada ISIS.
Kelompok ini pada Mei lalu memicu penyerangan dan penyanderaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, yang menewaskan lima polisi.
ADVERTISEMENT