Polri Akan Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Perkosaan WNI di Belanda

25 Juli 2018 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolri Syafruddin  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolri Syafruddin (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepolisian RI mengutus atase kepolisian untuk membantu menangani kasus perkosaan mahasiswi Indonesia di Belanda. Polri juga akan membentuk tim khusus untuk kasus ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin pada Rabu (25/7). Menurut dia, Polri masih menunggu Kementerian Luar Negeri memberikan perkembangan terkini terkait upaya apa saja yang perlu diambil.
"Kita sedang menyiapkan (tim). Bagaimana sign dari Kemlu, tapi di sana ada atase kepolisian yang sudah berkoordinasi dengan aparat," kata Syafruddin.
"Sedang dikoordinasikan dengan Kemlu, dengan aparat keamanan dan melalui jalur diplomatik. Kita tunggu saja," ujarnya lagi.
Kasus ini terjadi pada Sabtu pekan lalu ketika korban, mahasiswi pertukaran pelajar berusia 20-an, bersepeda sekitar pukul 05.30 pagi dari stasiun sentral Rotterdam menuju rumahnya di Herman Bavinckstraat.
Tidak lama setelah korban merantai sepedanya di rumahnya, dia diserang dan diperkosa oleh pelaku. Korban mengalami luka serius karena dijerat lehernya dengan rantai sepeda oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
Pelaku diduga adalah pria berusia 20-an berkulit gelap, mengenakan sweater warna hitam, dan mengendarai sepeda berwarna gelap. Kepolisian Rotterdam telah meminta bantuan saksi dan mengerahkan 20 detektif ke lokasi kejadian.
Menurut Fikry Cassidy, Wakil Kepala Perwakilan RI di Belanda, kepada wartawan di Amsterdam, Selasa (24/7), kasus ini masih dalam penyelidikan.
"Masih dilakukan penyelidikan. Kami sulit memberi informasi lebih lanjut, karena tidak ingin mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung," kata Fikry.
kumparan telah menghubungi kepolisian Rotterdam untuk meminta keterangan atas kasus ini, namun belum mendapatkan balasan.