news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polri Akan Kawal Pembagian Bantuan Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

1 Oktober 2018 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pascagempa dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, masyarakat membutuhkan sejumlah barang-barang pokok seperti makanan, air, dan pakaian.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan Polri akan mengawal pemberian bantuan kepada korban terdampak gempa dan tsunami. Sehingga ia mengimbau baik masyarakat, relawan, atau organisasi kemasyarakat yang saat ini berada di Palu dan Donggala untuk ikut mengawal dan berkoordinasi untuk pembagian bantuan. Hal ini diharapkan agar para pengungsi mendapatkan bantuan sesuai dengan porsinya.
"Tentu kita mengimbau dari masyarakat, relawan atau organisasi kemasyarakatan yang akan mengirim bantuan supaya berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik Polri maupun TNI untuk dikawal ke posko sehingga pembagiannya jelas nanti. Karena ada sebagian belum nyampe, ada yang mendapatkan berlebih. Supaya tidak seperti itu dan jadi semua merata," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Setyo mengungkapkan Polri juga telah mengirimkan beberapa anggota kepolisian dari polda-polda tetangga untuk membantu pengamanan dan distribusi bantuan. Ada sekitar 1.400 personel yang diterjunkan baik di Palu maupun Donggala.
Bantuan Untuk Korban Gempa dan tsunami di Bandara Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bantuan Untuk Korban Gempa dan tsunami di Bandara Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Polri sudah mengirimkan bantuan personel dari polda-polda tetangga. Polda Sulut, Sulsel, Sulbar, Polda Gorontalo. Tiga SSK setingkat satu SSK 100 orang. Ini rencananya akan dikirim lagi ke sana kemungkinan sekitar 1.400 personel akan membantu mengamankan, kemudian merehabilitasi, membersihkan di sana seperti di Lombok," jelasnya.
Lebih lanjut, Setyo menegaskan masyarakat tidak boleh melakukan penjarahan. Namun ia memberikan toleransi apabila barang-barang yang diambil merupakan kebutuhan dasar.
"Polri tetap concern bahwa penjarahan dalam tanda petik disebut itu tidak boleh terjadi. Oleh sebab itu, kepada masyarakat diimbau kalau emang itu kebutuhan pokok, kita masih mungkin dalam toleransi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau barang-barang lain, ini udah kriminal. Oleh sebab itu kami mohon dengan hormat dan sangat ini menjadi atensi juga dan kami akan mengamankan," tegasnya.