Polri: Bomber di Pospol Sukoharjo Amatir

4 Juni 2019 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pos Polisi di Kartasura, Sukoharjo, kembali difungsikan usai teror bom Senin (3/6) malam. Foto: Antara/I.C.Senjaya
Polisi memastikan, Rofik Asharudin, bomber yang menyerang pospol Tugu Kartasura, Sukoharjo pada Senin (3/6) seorang amatir. Hal itu diketahui karena pelaku tidak memiliki rekam jejak terkait aksi teror dan tidak termasuk dalam kelompok penggentar manapun.
ADVERTISEMENT
“Dari hasil pemeriksaan sementara dan analisa tim Densus pelaku amatir. Kemudian juga rekam jejaknya di kelompok belum terlihat. Demikian juga rekam jejak aksi yang bersangkutan boleh dikatakan belum terbaca,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di kantornya, Selasa (4/6).
Dedi memastikan Rofik telah terpapar paham ISIS. Rofik, kata Dedi, melancarkan aksinya atas inisiatif pribadi.
Rofik diketahui masih berusia 22 tahun. Dia masih tinggal bersama dengan orang tua dan saudaranya. Dari keterangan keluarganya, diketahui pria yang bekerja sebagai tukang gorengan itu memiliki sifat pendiam.
Karopenmas Divhumas Polri Dedi Prasetyo di Media Center Kemenkopolhukam. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Jarang berkomunikasi dan sosialisasi. Keluar juga kadang pamit, kadang tidak. Kejadian bom bunuh diri kemarin itu tidak pamitan hanya keluar dengan sepeda motor, ke mana (keluarga) enggak tahu. Tiba-tiba terjadi ledakan di pospol,” kata Dedi.
ADVERTISEMENT
Motor yang digunakan Rofik telah diamankan polisi. Dedi memastikan tidak ada bahan peledak ataupun benda mencurigakan lainnya di motor tersebut.
Barang-barang pembuatan bom justru ditemukan polisi di kediaman Rofik. Polisi menyita mulai bahan kimia yang digunakan seperti belerang, potassium klorat, black powder. Selain itu juga ada rangkaian elektronik seperti switch, detonator, kabel, dan baterai. Termasuk juga pipa dan paku.
Rofik saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Ia mengalami luka parah akibat bom yang dibawanya sendiri.
“Mudah-mudahan segera sembuh kalau sudah sembuh nanti kita dalami lagi. Tentang motif, dan yang bersangkutan dapat paparan ISIS dari mana apakah medsos atau secara konvensional bersentuhan dengan beberapa orang,” kata Dedi.
ADVERTISEMENT