Polri Gelar Operasi Kelompok Bersenjata di Papua Jelang Pemilu 2019

18 September 2018 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai Apel Mantap Brata 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai Apel Mantap Brata 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih menjadi ancaman, terutama menjelang Pemilu 2019. Merespons hal itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya telah memetakan wilayah keberadaan para pemberontak tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, guna menjaga kelancaran Pileg dan Pilpres 2019, Tito mengaku mengadakan operasi terhadap KKB. Operasi tersebut dibantu juga oleh personel dari TNI.
“Kalau KKB kita sudah tahu peta-petanya, rata-rata ada di gunung. Di Puncak Jaya di Jaya, di Paniai, kemudian di Timika, tentu saja paham. Dan kita sudah memiliki dengan Bapak Panglima TNI, kita operasi kepolisian yang penegakan hukum yang dibackup oleh Bapak Panglima TNI,” kata Tito usai memimpin apel pengamanan Pemilu 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Tidak hanya operasi penegakan hukum, Tito menjelaskan pihaknya juga melakukan pendekatan kepada masyarakat. “Pendekatan di masyarakat. Yang dilakukan kerja sama antara Kapolda dan Pangdam kita lakukan untuk melalukan soft approach kepada semua pihak. Baik yang masyarakat umum maupun kelompok yang katakanlah Pro M,” ujar Tito.
ADVERTISEMENT
“Dalam rangka untuk menciptakan pemilu aman dan damai. Karena Pemilu ini penting bagi mereka juga. Siapa presiden yang terpilih mungkin mereka punya kepentingan mana yang bisa mengakomodir mereka. Mereka juga penting memiliki wakil yang bagus,” lanjut Tito.
Lebih lanjut, Tito mengklaim setiap konflik di Papua selalu berhasil diselesaikan Polri dan TNI. Ia meminta masyarakat tidak khawatir terkait potensi konflik di Papua.
“Selama ini selalu ada dinamika. Di Papua. Selalu endingnya selesai. oeprasi penegakan hukum bahwa mereka mundur, insya Allah papua meski ada dinamika. Insya allah happy ending,” pungkasnya