Polri Kirim 340 Pasukan Perdamaian ke Sudan dan Afrika Tengah

24 November 2018 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan UNAMID/FPU di Monas. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan UNAMID/FPU di Monas. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung misi kemanusiaan di wilayah konflik, khususnya di kawasan Afrika, Polri kembali mengirim pasukan ke kawasan tersebut. Mereka bertugas di bawah bendera PBB sebagai bagian dari pasukan perdamaian. Sebanyak 340 personel akan dikirim ke sana pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Pasukan Polri yang tergabung dalam UNAMID (United Nation African Union Hybrid Mission in Sudan) dan MINUSCA (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Central Africa) tiba di Monas pukul 07.00 WIB. Di sana, sekitar 20-an mobil lapis baja bercat putih milik UNAMID dan MINUSCA diparkir di sisi timur Monas.
Karomisinter Divhubinter Polri Brigjen Pol Krishna Murti mengungkapkan, 340 personel tersebut akan dikirim untuk dua misi di Darfur, Sudan, dan Afrika Tengah. Ia menyebut bukan pertama kalinya Polri mengirimkan pasukan perdamaian ke daerah konflik.
Pengunjung Monas diberi kesempatan menjajal APC (Armoured Personel Carrier) milik UNAMID dan MINUSCA. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung Monas diberi kesempatan menjajal APC (Armoured Personel Carrier) milik UNAMID dan MINUSCA. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
“Ini untuk 2 misi di Darfur, Sudan dan Afrika Tengah. Yang di Sudan UNAMID, yang di Afrika Tengah namanya MINUSCA. Totalnya di Darfur 180 (personel), yang di Afrika Tengah 140 (personel)," kata Krishna di sisi timur Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (24/11).
ADVERTISEMENT
"Ada juga yang individu, di Kongo ada, di Mali, di Haiti, dan berbagai negara lainya. Jadi sudah biasa kirim pasukan ke PBB. Ini bukan yang pertama,” tuturnya.
Krishna mengatakan, pengiriman pasukan ini merupakan bagian dari rotasi pasukan yang sudah lebih dulu berada di Sudan selama satu tahun. Sedangkan yang akan dikirim ke Afrika Tengah merupakan kontribusi pertama Indonesia bergabung dengan pasukan perdamaian di sana.
Pengunjung Monas diberi kesempatan menjajal APC (Armoured Personel Carrier) milik UNAMID dan MINUSCA. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung Monas diberi kesempatan menjajal APC (Armoured Personel Carrier) milik UNAMID dan MINUSCA. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
“Kita nego ke PBB. PBB sepakat, Indonesia dipercaya polisinya. Sebelumnya sudah bagus, jadi ini adalah prestasi baru untuk Indonesia bisa tambah pasukan,” ujarnya.
Krisna menambahkan, komposisi pasukan yang akan dikirim menyesuaikan dengan kebutuhan pasukan di sana. Selain itu, mereka juga harus menghidupi diri sendiri ketika ditempatkan di sana.
ADVERTISEMENT
“Ada tim tactical, SWAT, Brimob, Reserse. Ada bagian teknisi juga ada, bagian dapur juga ada. Karena kan dia pasukan lengkap menghidupi dirinya sendiri. Ada yang jaga markas, lengkap semuanya,” jelasnya.
Pasukan UNAMID yang dipimpin oleh AKBP Henzly Moningkey akan berangkat pada pertengahan Januari 2019. Sedangkan MINUSCA yang dipimpin AKBP FX Arendra Wahyudi akan bertolak pada April 2019.