Polri Klaim Kasus Penyerangan Terhadap Ulama Telah Mereda

23 Maret 2018 2:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri, Kapolres Bogor bersama para Ulama. (Foto: Dok. Polres Bogor)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri, Kapolres Bogor bersama para Ulama. (Foto: Dok. Polres Bogor)
ADVERTISEMENT
Polri mengklaim pihaknya berhasil meredam upaya penyerangan ulama dan juga tempat ibadah di sejumlah daerah.
ADVERTISEMENT
"Situasi dewasa ini ada peristiwa penyerangan ulama termasuk perusakan tempat ibadah. Peristiwa-peristiwa ini sudah kita antisipasi dan beberapa sudah kita tangani dan fenomena ini sekarang sudah mereda," kata Kabaintelkam Polri Komjen Luthfi Lubihanto saat ditemui di Rakernas Golkar yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3) malam.
Luthfi menyebut Polri juga telah mengungkap sejumlah kasus penyerangan terhadap ulama yang ternyata adalah berita hoaks. Diduga berita hoaks soal penyerangan terhadap ulama digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab sebagai isu kampanye hitam (black campaign) jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
"Ini dianggap penting bagi Polri untuk meluruskan informasi mengingat informasi-informasi yang menyesatkan ataupun membuat masyarakat resah dan terganggu aktivitasnya itu menjadi tindakan kriminal lainnya," kata dia.
Komjen. Pol. Drs. Lutfi Lubihanto (Foto: Facebook/Lutfi Lubihanto)
zoom-in-whitePerbesar
Komjen. Pol. Drs. Lutfi Lubihanto (Foto: Facebook/Lutfi Lubihanto)
Luthfi menegaskan Polri telah bekerjasama dengan TNI untuk mengawal Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019. Sehingga, masyarakat diminta untuk tenang dan tak terhasut dengan berbagai berita hoaks.
ADVERTISEMENT
"Kita juga akan menghitung pelanggaran pilkada dengan cermat. Untuk mengantisipasi kekuatan dalam mengamankan pilkada, TNI akan membantu Polri," pungkas Luthfi.
Dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2018 ada sekitar 12 hingga 13 kasus penyerangan terhadap ulama di Indonesia. Namun, hanya ada empat kasus yang benar-benar terjadi.
Kasus yang Baru-baru ini terjadi adalah Imam masjid Atuqqo, Krajan, Kendal, Jawa Tengah bernama H Ahmad Zaenuri (57) dianiaya oleh seorang pengamen di rumahnya di Desa Truko, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (17/3).