Polri Klarifikasi, Tak Ada Lagi Pendidikan Polisi dengan Bullying

15 Oktober 2019 17:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara Buka Dik Bintara Perbatasan TA 2018/2019. Foto: Dok. Lemdikpol Polri
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Buka Dik Bintara Perbatasan TA 2018/2019. Foto: Dok. Lemdikpol Polri
ADVERTISEMENT
Sebuah video beredar di jagat maya. Sejumlah polisi dididik dengan keras oleh para instrukturnya. Mereka diminta berguling di aspal sambil bertelanjang dada di saat cuaca panas dan terik.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang terlihat muntah-muntah, karena saat itu mereka baru saja sarapan pagi.
Video itu menjadi bahan pertanyaan publik. Apa benar proses mendidik polisi seperti itu?
kumparan mengkonfirmasi kasus pendidikan Polri seperti di video itu ke Lemdikpol Polri. Pihak Lemdikpol kemudian mengarahkan ke Kepala SPN NTT Kombes Nanang Putu Wardianto. Peristiwa di video itu terjadi di SPN NTT.
Di ujung telepon, Nanang membenarkan peristiwa seperti yang di video benar adanya terjadi. Tapi, dia memberi penjelasan, video itu sudah terjadi setahun lalu.
"Itu video lama, tahun 2018. Jadi itu siswa bintara perbatasan, sedang pengenalan lingkungan dan medan," kat Nanang, Selasa (15/10).
Nanang menjelaskan, saat itu dia baru beberapa hari menjabat, acara seperti di video itu sudah menjadi tradisi.
ADVERTISEMENT
"Tapi sejak Pak Arief menjabat (Kalemdikpol Komjen Arief Sulistyanto) tradisi itu tidak diperbolehkan. Tidak boleh ada pembodohan, tidak boleh ada kekerasan, perembesan. Polisi harus menjadi seorang yang humanis," jelas Nanang.
Arief menjabat sebagai Kalemdikpol pada Februari 2019. Menurut Nanang, Arief mengumpulkan semua kepala sekolah polisi. Tradisi yang tidak bermanfaat dalam pendidikan polisi dihilangkan.
"Jadi semua yang berbau kekerasan, bullying, dan pembodohan dihentikan," jelas Nanang.