Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Mabes Polri lewat Polda Jawa Tengah memastikan penyebab mati listrik massal bukan berasal dari aksi terorisme atau sabotase. Penyidik menduga pohon sengon jadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
“Untuk sabotase dan serangan teror untuk sementara tidak ditemukan. Dugaan sementara karena faktor alam dan teknis,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8).
Dedi mengatakan, pohon sengon yang berada di jalur sutet melampaui ketinggian batas sehingga menyentuh kabel. Akibatnya terjadi loncatan arus dan menyebabkan kabel terbakar.
“Sehingga berakibat flash yang dapat disertai bunyi ledakan,” ujar Dedi.
Sebelumnya, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pada 2012 Polri turut menyelidiki penyebab mati listrik massal di Jabodetabek. Hasilnya, saat itu terdapat unsur kesengajaan atau sabotase.
“Gangguan lain sedang kita dalami juga. Karena kita punya case tahun 2012 sama kejadian seperti ini juga kita blackout ada kejadian yang kita ungkap,” kata Dedi di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (6/8).
ADVERTISEMENT
Dedi mengungkapkan, pada 2012 terdapat sabotase yang menyebabkan PLTU Suralaya padam total. Pelakunya merupakan oknum yang dengan sengaja merusak sistem aliran listrik.
Meski begitu, Dedi enggan menjelaskan oknum yang terlibat dalam sabotase pada 2012 tersebut.
Ada kejadian unsur kesengajaan disitu. Ada orang lain. Ada tindak pidana,” ujar Dedi.
Dari catatan kumparan, tercatat rangkaian insiden pada 2012 di PLTU Suralaya seperti kebakaran pada 4 Juli 2012, dan minimnya stok batubara pada 13 Oktober 2012.
Jabodetabek dan beberapa wilayahnya sempat mengalami mati listrik massal, Minggu (4/8). Listrik tiba-tiba padam sekitar pukul 11.50 WIB secara serentak dan membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin menjelaskan, pemicu insiden ini adalah sistem jaringan listrik 500 kV yang melewati jalur selatan dan utara terhenti. Sehingga, suplai listrik ke arah DKI, Banten, dan Jabar terputus.
ADVERTISEMENT
Matinya aliran listrik juga berdampak bagi kegiatan masyarakat. Sebab, akibat insiden ini, sejumlah provider mengalami gangguan dan beberapa gerbang tol serta lampu lalu lintas mati.
Selain itu, moda transportasi KRL, MRT, dan kereta bandara juga terpaksa berhenti beroperasi dan baru kembali normal setelah listrik kembali menyala. Untuk itu, PLN sempat berjanji, aliran listrik akan kembali normal sebelum pukul 00.00 WIB.