Polri Pastikan Keluarga Diizinkan Lihat Jenazah Terduga Teroris Jefri

15 Februari 2018 22:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi pers teroris di Humas Polri. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers teroris di Humas Polri. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kematian seorang tersangka teroris M Jefri saat ditangkap oleh Densus 88 banyak dipertanyakan masyarakat. Ada informasi bahwa keluarga tidak boleh melihat jenazah saat berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibantah oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. Setyo memastikan seluruh keluarga Jefri yang datang ke RS Polri untuk menjemput jenazah diizinkan melihat.
“Yang hadir pada saat jenazah masih di rumah sakit setelah diautopsi yaitu sebelum dibawa ke Lampung, keluarga dari Lampung maupun keluarga dari Indramayu sudah diberikan kesempatan oleh rumah sakit,” kata Setyo saat konferensi pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/2).
Dokter Kepolisian dr. Arif manambahkan keluarga Jefri dari Lampung datang lebih awal, setelah itu keluarga dari Indramayu. Menurut dia, yang tidak mau melihat adalah keluarga dari istrinya.
“Yang tidak mau lihat justru keluarga dari istrinya. Katanya, 'sudahlah cukup gini aja,” tutur Arif.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, jenazah sudah diperiksa baik organ luar maupun organ dalam. Pada pemeriksaan itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Kemudian untuk mencari sebab meninggalnya kami buka, kami lakukan autopsi. Dan organ-organ yang kami curigai ada kelainan kami lakukan pemeriksaan di lab. Dan hasilnya ketemu gangguan riwayat penyakit jantung yang lama dan yang baru," jelas dia.
“Ada riwayat penyakit jantung baru dengan riwayat penyakit jantung lama yang memicu terjadinya serangan jantung,” ucap Arif.
Jefri ditangkap Densus 88 pada Rabu (7/2) pukul 15.17 WIB di Indramayu, Jawa Barat. Ia kemudian dibawa untuk menunjukan lokasi persembunyian rekan lainnya. Di tengah perjalanan ia mengeluh sesak nafas.
Polisi kemudian membawanya ke klinik terdekat. Namun ia tidak tertolong. Jefri ditangkap karena diduga terlibat sejumlah aksi teror di Mapolres dan Mako Brimob Toli-Toli, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT