Polri: Pelaku Bom Gereja di Filipina WNI Pasangan Suami-Istri

23 Juli 2019 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di luar Gereja Katolik Roman di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, pada Minggu (27/1/2019). Foto: WESMINCOM Armed Forces of the Philippines Via AP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di luar Gereja Katolik Roman di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, pada Minggu (27/1/2019). Foto: WESMINCOM Armed Forces of the Philippines Via AP
ADVERTISEMENT
Densus 88 mengungkap pelaku yang terlibat dalam peledakan bom Katedral di kota Jolo Filipina awal 2019 ini. Pelaku serangan merupakan pasangan suami istri asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Bahwa bomber di Filipina adalah 2 orang WNI atas nama Rulian Sake, dan Utah Handayani Saleh. Ini diduga pelaku bomber Filipina,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).
Dedi mengatakan, pengungkapan pelaku peledakan bukan perkara mudah. Densus 88 dan Kepolisian Filipina mendapat informasi mengenai pelaku bom setelah dua orang terduga teroris ditangkap di Malaysia.
Dari keterangan dua orang tersebut, disebut bahwa pelaku pengeboman di gereja di Filipina adalah pasangan suami-istri asal Indonesia. Mereka merupakan jaringan ISIS yang berada di Indonesia
“Baru terbuka ada kaitan bahwa bomber di Filipina adalah 2 orang WNI,” ujar Dedi.
Pengeboman gereja katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo pada 27 Januari 2019. Bom bunuh diri itu, menewaskan 22 orang dan melukai 111 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Filipina sempat menuding pelaku pengeboman adalah kelompok militan Abu Sayyaf, tepatnya faksi Ajang-Ajang. Abu Sayyaf adalah kelompok yang membaiat ke ISIS.