news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polri: Persentase Masyarakat yang Pro Pancasila Turun

21 Juli 2018 21:48 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara diskusi FLDK di FH Universitas Indonesia  (Foto: Ferry Fadhlurahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara diskusi FLDK di FH Universitas Indonesia (Foto: Ferry Fadhlurahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mayoritas pemuda Indonesia setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara mampu menangkal radikalisme. Namun, pandangan tersebut terus menurun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berdasar hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kabag Intelkom Polri, Komjen Pol Drs Lutfi Lubihanto, dalam diskusi Forum Lembaga Dakwah Kampus Indonesia. Ia pun membeberkan alasan mengapa nilai-nilai Pancasila meredup di masyarakat.
"Jadi selama 13 tahun masyarakat yang pro Pancasila sebesar 10 persen dalam 13 tahun terakhir. Sedangkan mereka yang pro NKRI Syariah naik sebanyak 10 persen," ujar Lutfi di Universitas Indonesia, Sabtu (21/7).
“Kenapa pro Pancasila menurun? Karena ada penawaran paham alternatif lebih menjanjikan dibandingkan ideologi Pancasila. Serta, paham Pancasila tidak tersosialisasikan dari masyarakat ke masyarakat,” imbuhnya.
Meski demikian, bukan berarti Polri tidak bergerak melakukan apa pun untuk menangkal hal tersebut. Polri punya dua cara, yaitu hard approach dan soft approach untuk menangkal radikalisme.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, radikalisme dan terorisme masih jadi salah satu isu utama yang ditangani Polri. "Dalam beberapa bulan terakhir, Polri berhasil meringkus 207 tersangka terorisme di Indonesia," tutup Lutfi.