Polri: Perusuh 22 Mei Dibekali Senpi dan Rompi Antipeluru 'Polisi'

27 Mei 2019 14:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah massa aksi terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah massa aksi terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Polisi berhasil mengungkap 6 tersangka baru dalam kerusuhan 22 Mei di depan Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Para tersangka sudah menyiapkan senjata api dan dibekali rompi antipeluru.
ADVERTISEMENT
"Selain senpi, tersangka dibekali rompi antipeluru bertuliskan 'Polisi'. Ini kami dapatkan dari tersangka," ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal saat konferensi di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (27/5).
Dari penangkapan terhadap 6 tersangka, polisi menyita sejumlah senjata api ilegal berbagai jenis. Misalnya, revolver hingga senjata laras panjang mayer cal 22.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol M Iqbal berbicara dalam konferensi pers terkait kerusuhan pada Aksi 22 Mei. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Iqbal menjelaskan, kelompok tersangka ini dengan sengaja memprovokasi massa aksi damai pada 22 Mei di depan Bawaslu. Menurut Iqbal aksi awalnya berjalan secara damai, namun secara tiba-tiba ada provokator yang langsung menyerang dan membuat kerusuhan.
"Jadi sejak tanggal 22 ada 2 segmen, ada massa aksi damai sampai akhirnya beribadah dengan Polri, buka bersama, salat Tarawih. Tapi tiba-tiba ada pelaku perusuh langsung serta merta menyerang itu yang jelas penyerangan dengan sengaja. Ada yang memakai parang, panah, sengaja. Atau bisa saja sengaja untuk menimbulkan korban sebagai martir," jelas Iqbal.
Kerusuhan di kawasan Bawaslu Foto: Iqbal Firdaus/kumpaan
Selain itu, kata Iqbal, ada aksi penyerangan ke petugas dari provokator yang sejak awal sudah ada di dalam barisan massa aksi damai. Para provokator ini telah membawa berbagai alat untuk menyerang polisi.
ADVERTISEMENT
"Yang kedua agak beda, pelaku perusuh sudah di dalam massa aksi damai tersebut. Sesudah salat Magrib, petugas kami (polisi) belum menggunakan pakaian dalmas (diserang). (Pakai) petasan roket, molotov, batu, kalau batu kecil enggak apa-apa, batunya conblock kita sita," ungkap Iqbal.
Foto aerial suasana aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iqbal menyebut berbagai barang bukti yang disita polisi, mulai dari senjata api dan berbagai alat untuk menyerang polisi, menandakan ada perusuh yang mendompleng di tengah massa.
"Dari rangkaian yang kami sampaikan ada petunjuk dan bukti-bukti bahwa perusuh ini connect dengan perusuh menumpang gelap ini," pungkasnya.