Polri Pilih Benahi SOP Menembak daripada Pindahkan Lapangan Tembak

18 Oktober 2018 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjenpol Setyo Wasisto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjenpol Setyo Wasisto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah anggota DPR melontarkan usulan agar Lapangan Tembak Senayan dipindah. Hal ini menyusul adanya insiden peluru nyasar yang menembus Gedung DPR pada Senin (15/10) lalu. Pasalnya, Lapangan Tembak Senayan hanya berlokasi 400 meter dari Gedung Nusantara I DPR.
ADVERTISEMENT
Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menilai usulan tersebut kurang efektif. Menurutnya, butuh kajian mendalam untuk memindahkan lapangan tembak di tengah kota, terlebih, arena tembak di Senayan sudah bervariasi.
“Jadi kalau dipindahkan perlu kajian mendalam, tapi yang saya setuju adalah segera dibenahi untuk pengamanan dan SOP (Standard Operating Procedure), artinya tata laksana, bagaimana memasuki lapangan tembak itu yang seharusnya dibenahi,” ungkap Setyo di Universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis (18/10).
“Tolong dipahami, tidak hanya lapangan tembak reaksi, di situ ada lapangan tembak target 25 meter, 50 meter dan juga untuk air rifle (senapan angin) yang ada di ruangan,” ucap Setyo yang juga menjabat Ketua Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) DKI itu.
Peluru nyasar ke ruang anggota DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon, lantai 6 Gedung Nusantara I DRP  (Foto: Dok. Effendi Simbolon)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar ke ruang anggota DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon, lantai 6 Gedung Nusantara I DRP (Foto: Dok. Effendi Simbolon)
Setyo menjelaskan, kesalahan peluru nyasar bisa dipastikan akibat ulah dua PNS Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berinisial IAW dan RMY yang belum memiliki Kartu Perbakin. IAW dan RMY menggunakan pistol merek Glock 17 dan Akai Custom 1911 yang dimodifikasi dan tidak standar, sehingga peluru melesat ke gedung DPR. Mereka kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini, masih menduga peluru nyasar. Karena ada latihan, itu 'kan dibuat ditambah dengan full auto, itu nembak dalam sekian menit berapa peluru, hitungannya detik, makanya blowback (daya hentak ke belakang), jadi dia kembali dengan cepat, kalau tidak siap bisa naik, terangkat larasnya,” imbuh Setyo.
Peluru nyasar di ruang Fraksi Partai Demokrat. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar di ruang Fraksi Partai Demokrat. (Foto: Dok. Istimewa)
Meski begitu, pihaknya masih akan membuktikan kasus ini dengan menggelar rekonstruksi. Setyo menyatakan, rekonstruksi perkara peluru nyasar tersebut menjadi kewenangan Polda Metro Jaya.
Kondisi lapangan tembak di Senayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lapangan tembak di Senayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
Hingga Kamis, terdapat enam ruang kerja anggota DPR yang tertembus peluru nyasar. Keenam anggota itu adalah Politikus Gerindra Wenny Warouw, Politikus Golkar Bambang Heri Purnomo, Politikus PAN Totok Daryanto, Politikus Demokrat Vivi Jayabaya dan Khatibul Imam Wiranu, terakhir, ruang kerja Politikus PDIP Effendi Simbolon.
ADVERTISEMENT