Polwan di Surabaya Bawa Poster Unik Kawal Demo Buruh

2 Oktober 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah massa aksi dan polwan memegang poster di sekitar kantor DPRD Jatim, Rabu (2/10). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah massa aksi dan polwan memegang poster di sekitar kantor DPRD Jatim, Rabu (2/10). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa buruh gelar demo di depan kantor DPRD Jatim, Rabu (2/10). Mereka datang untuk menagih janji Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa soal sistem jaminan pesangon. Massa juga menolak revisi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, massa disambut dengan sejumlah polwan yang berjajar di pinggir jalan. Para polwan itu terlihat memegang poster dengan berbagai macam tulisan.
Seperti, ‘Jogo Suroboyo rek! Ojo sampe kisruh yo! (Jaga Surabaya! Jangan sampai ricuh, ya!)’. Kemudian ada juga bertuliskan, ‘Mangan getuk garai lemu, senajan ngantuk tak enteni aksi damaimu’ (Makan getuk bikin gemuk, meski ngantuk tetap kutunggu aksi damaimu).
Lalu ada juga bertuliskan, ‘luweh enak koncoan timbang musuhan, konco selawase’ (Lebih enak berteman dari pada musuhan, teman selamanya). Dan poster yang ditulis, 'Nek kisruh enggak keren, rek,’ (Kalau rusuh enggak keren, bro).
Sejumlah massa aksi dan polwan memegang poster di sekitar kantor DPRD Jatim, Rabu (2/10). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sementara itu, nampak beberapa buruh juga mengabadikan momen bersama polwan yang membawa tulisan-tulisan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung mengatakan, hal itu merupakan inisiatif dari Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan. Kata Barung, poster yang dibawa polwan itu sebagai dorongan untuk menyajikan suasana damai di tengah massa aksi.
“Ini pertama kali, dan itu inisiatif Kapolda Jatim. Itu adalah upaya memberikan kesejukan dalam rangka memberikan pengamanan unjuk rasa,” terang Barung di lokasi.
Sejumlah massa aksi dan polwan memegang poster di sekitar kantor DPRD Jatim, Rabu (2/10). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Barung menyebut, ada 40 personel polwan dan 80 personel Asmaul Husna yang bakal mengawal massa. Mereka berada di tengah-tengah massa yang bertugas mencairkan suasana.
“Dan faktor psikologi itu penting dalam rangka menyejukkan. Memberikan rasa humanis, psikologis dan pelayanan yang berbeda,” jelasnya.
Diperkirakan massa aksi sebanyak 5 ribu orang dari serikat buruh se-Jatim. Selain menagih janji dan menolak RUU Ketenagakerjaan, mereka juga menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan menuntut perbaikan kesenjangan upah buruh di Jatim.
ADVERTISEMENT