news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Porter Iing Sodikin yang Lolos dari Maut Diamputasi Jari Kakinya

9 Juni 2018 13:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Porter Jatinegara yang terseret kereta. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Porter Jatinegara yang terseret kereta. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Iing Sodikin terkulai lemas di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, ditemani anak dan menantunya. Kaki kiri Iing bengkak berbalut perban, noda darah merembes dari balik telapak kaki.
ADVERTISEMENT
Pria 54 tahun itu adalah porter yang lolos dari maut setelah jatuh ke bawah kolong kereta di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. Meski nyawanya selamat, tiga jari kaki kiri IIng terpaksa harus diamputasi.
“Bapak diamputasi, beberapa jari yang hancur terlindas Kereta Api dipotong,” ujar Detty, anak kedua Iing, saat ditemui kumparan di RS Polri Kramat Jati, Kamis (7/6).
“Dua anak yang lain berada di Kuningan (Jawa Barat), menemani Ibu (istri Iing) yang juga sakit,” tambah menantu Iing, Shukron.
Meski tubuhnya belum bisa banyak bergerak, Iing berkenan menceritakan detik-detik kecelakaan kerja yang dialaminya. Pada Minggu (3/6) sekitar pukul 16.00 WIB, KA Argo Lawu melintas di Stasiun Jatinegara, hendak menepi.
Iing hendak loncat ke dalam gerbong untuk berburu pelanggan jasanya, namun ia salah perhitungan. Saat laju roda kereta belum benar-benar berhenti, tangan Iing tak cukup kuat memegang handle pintu kereta, hingga tubuhnya jatuh ke kolong kereta.
ADVERTISEMENT
"Saya megang (pintu kereta), kejeblos, kan lubangnya segitu, saya ketarik (kaki), ada 2 meter, saya lihat ada got ini (kaki) sudah kelindes, balik (badan) saja ke got, sempat sadar," ungkap Iing.
Saat porter Jatinegara terseret kereta. (Foto: Instagram @gojek24jam)
zoom-in-whitePerbesar
Saat porter Jatinegara terseret kereta. (Foto: Instagram @gojek24jam)
Saat meloncat, Iing mengaku dirinya memang sedang tidak berkonsentrasi penuh. “Saya bengong saja sebelum kereta datang, sehingga tidak konsentrasi,” kata Iing.
Menjadi porter sejak 2001 lalu, ini adalah kali pertama Iing mengalami kecelakaan kerja yang parah. Sebelumnya ia mengaku pernah jatuh juga, namun hanya berdampak pada luka ringan di bagian wajah.
"Enggak jatuh ke peron, enggak ke got juga. Luka beset," ucap Iing.
Iing masih harus menjalani perawatan intensif selama beberapa hari ke depan di rumah sakit. Sejauh ini biaya pengobatan ditanggung BPJS.
ADVERTISEMENT