Pos Pangan dan Harapan untuk Terus Membantu Mereka yang Membutuhkan

28 Juli 2018 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makanan untuk kebaikan (Foto: Retno Wulandari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan untuk kebaikan (Foto: Retno Wulandari/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memberikan makanan layak konsumsi kepada mereka yang membutuhkan terus digalakkan oleh Foodbank of Indonesia (FOI). Mereka memiliki empat program untuk menjalankan misinya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Pos Pangan. Program Pos Pangan memberikan makanan untuk lansia, orang sakit, dan kaum duafa di daerah miskin perkotaan.
Hendro Utomo, Ketua Pembina Foodbank of Indonesia, mengungkapkan tantangan Pos Pangan adalah pasokan makanan. Dalam seminggu mereka membagikan makanan ke kaum duafa sebanyak dua kali.
Menu makanan yang dibagikan tidak melulu makanan berat seperti nasi, lauk, dan buah. Bisa juga makanan ringan seperti kacang hijau dan roti. Bahan makanan yang sudah dimasak, dibagikan ke 50 lansia dan kaum duafa.
Foodbank of Indonesia (Foto: Retno Wulandhari Handini)
zoom-in-whitePerbesar
Foodbank of Indonesia (Foto: Retno Wulandhari Handini)
“Pos Pangan tantangannya adalah pasokannya. Pos Pangan itu kan makanan yang relatif lengkap, kecuali memang kondisinya lagi sangat terbatas. Itu gak murah,” kata Hendro Utomo.
ADVERTISEMENT
Masalah dana kadang dialami oleh FOI, maka dari itu Hendro berharap semakin banyak orang yang tahu Pos Pangan dan memberikan donasinya.
“Harapannya semakin banyak orang yang terlibat, donasi juga semakin banyak,” ucapnya.
Selain warga kurang mampu, target Pos Pangan adalah kaum lansia, menurut Hendro lansia tidak boleh dilupakan begitu saja. Walaupun mereka sudah renta, mereka juga pernah ikut membangun bangsa.
Makanan untuk kebaikan (Foto: Retno Wulandari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan untuk kebaikan (Foto: Retno Wulandari/kumparan)
“Kasihan orang tua ini kan, mereka itu yang dulu ikut membangun masyarakatnya,” kata Hendro.
Alasan lainnya, lanjut Hendro, karena banyak orang tua yang telantar, sakit, dan tidak ada yang merawat. Mereka butuh seseorang yang peduli dan mau berbagi kebahagiaan serta rezekinya.
“Jadi seperti itu, seharusnya kan nggak begitu, harusnya kita rawat mereka dengan baik. Sama seperti kalau kita merawat anak kita kan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT