Potongan Kaki Manusia Kembali Terdampar di Pantai Kanada

14 Februari 2019 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepatu pada potongan kaki di pantai Kanada. Foto: Dok. Kepolisian West Vancouver
zoom-in-whitePerbesar
Sepatu pada potongan kaki di pantai Kanada. Foto: Dok. Kepolisian West Vancouver
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Potongan kaki manusia dalam sepatu kembali terdampar di pantai Kanada. Ini adalah potongan kaki ke-15 yang ditemukan di pantai negara tersebut sejak 2007.
ADVERTISEMENT
Dikutip The Independent, Rabu (13/2), potongan kaki itu ditemukan di pantai West Vancouver, provinsi British Columbia, pada 3 September 2018. Kepolisian West Vancouver dalam pernyataannya mengatakan, uji DNA telah dilakukan, namun identitas pemilik kaki itu hingga kini tidak diketahui.
Polisi pekan ini meminta masyarakat untuk melapor jika mengetahui ada keluarganya yang hilang sesuai dengan ciri-ciri yang melekat pada kaki itu. Potongan tubuh tersebut masih memakai sepatu jenis Nike Free RN dengan sol dalam Ortholite.
Dilihat tahun produksi sepatu tersebut yaitu pada 2017, kemungkinan pemilik sepatu tewas tidak lama. Dari ciri struktur tulang pada kaki, diperkirakan pemiliknya berusia di bawah 50 tahun.
Ilustrasi telapak kaki Foto: Pixabay
Ini adalah kaki ke-15 yang ditemukan di pantai provinsi tersebut sejak Agustus 2007. Sepuluh dari kaki itu telah teridentifikasi milik orang yang dinyatakan hilang, lima lainnya masih misterius.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini memicu berbagai spekulasi. Mulai dari korban bencana alam, pembunuhan berantai, atau korban organisasi kriminal.
Namun polisi menduga tidak ada pembunuhan dalam kasus ini. Pasalnya seluruh kaki itu masih menempel sepatu. Karena ditutupi sepatu, kaki jadi bagian yang paling lama membusuk sehingga terputus dan terbawa arus.
"Kami tidak mencurigai adanya pembunuhan. Terkadang ini adalah kematian yang alamiah, atau bunuh diri, atau kecelakaan, seperti jatuh," kata Andy Watson, juru bicara badan koroner British Columbia kepada CNN.