PPP Belum Setor Nama Menteri Ke Jokowi: Lihat Posnya Dulu

19 Juli 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua TKN Arsul Sani di konferensi pers terkait sidang MK di Rumah Cemara, Jakarta, Senin (17/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua TKN Arsul Sani di konferensi pers terkait sidang MK di Rumah Cemara, Jakarta, Senin (17/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembahasan soal kabinet Jokowi-Ma'ruf sudah dimulai di internal koalisi. Sekjen PPP Arsul Sani membeberkan, saat pengurus partainya bertemu Jokowi di Istana Merdeka, soal menteri turut dibahas.
ADVERTISEMENT
Namun, kata Arsul, Jokowi dan PPP belum bicara siapa saja kandidat menteri dan pos kementerian.
"Presiden itu menyampaikan agar PPP juga bisa menjadi bagian pemerintahan beliau, di kabinet, itu disebutkan. Tetapi memang belum bicara posnya apa dan orangnya siapa," kata Arsul di Sela Mukernas IV PPP di Le Dian, Serang, Banten, Jumat (19/7)
Oleh karena itu, dia menuturkan, PPP akan melihat dulu kesepakatan pos kementerian apa yang diberikan Jokowi. Setelah itu, PPP baru bisa mencarikan kader yang tepat untuk mengisi pos kementerian itu.
"PPP ini ingin dulu mengetahui posnya apa, supaya bisa dicarikan kadernya yang pas. Itu yang ingin saya sampaikan, kadernya yang pas ya tergantung posnya," kata Wakil Ketua TKN itu.
ADVERTISEMENT
"Kalau posnya misalnya kementerian perempuan ya kan enggak mungkin ketua umum atau sekjen PPP yang ada di situ," lanjutnya.
Arsul mengatakan, akhir bulan ini juga akan ada pertemuan di level para sekjen Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang akan membahas jabatan di legislatif. Khususnya membahas posisi pimpinan MPR.
Suasana Mukernas IV PPP, Serang, Banten, Jumat (19/7) Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Koalisi Indonesia Kerja juga akan bertemu mungkin pada level sekjen sekjen dulu. Terkait misalnya bagaimana penguatan legislatif itu bisa kita lakukan. Nah, penguatan legislatif itu antara lain terkait dengan distribusi kepemimpinan alat alat kepemimpinan dewan," ujarnya.
Lebih jauh, dengan mekanisme pemilihan lewat paket, Arsul mengatakan pihaknya juga tak menutup kemungkinan akan membahas pimpinan MPR dengan parpol koalisi Prabowo.
"Karena kan hanya lima, bertemu internal dulu, setelah itu ya tidak menutup kemungkinan juga bertemu dengan fraksi-fraksi yang partainya tadinya adalah pengusung 02," pungkasnya.
ADVERTISEMENT