Prabowo: Ada yang Berani Katakan Presiden RI itu Kacung

Prabowo Subianto (Foto: Facebook/Prabowo Subianto )

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mencanangkan penggalangan dana yang disebut 'Galang Perjuangan', untuk membiayai perjuangan politik melalui Partai Gerindra.

Melalui Facebook, Prabowo menggalang donasi sambil menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya Prabowo mengungkap ada yang menyebut Presiden Jokowi adalah kacung alias pesuruh atau pembantu.

"Ada yang berani mengatakan Presiden Republik Indonesia itu adalah kacung," ucap Prabowo dengan nada tinggi, dikutip dari video yang dibagikannya di Facebook Prabowo Subianto, Kamis (21/6).

"Kita tidak melihat orang, tapi kita lihat kedudukannya Presiden Republik Indonesia adalah pemimpin seluruh bangsa. Adalah bapaknya bangsa kita, tidak boleh ada yang menghina seperti itu," imbuhnya.

Menurut Prabowo, rakyat butuh pemimpin yang bersih dan kuat. Oleh karena itu, rakyat Indonesia tidak boleh dipandang enteng. Karena ada yang merendahkan rakyat Indonesia

"Mereka anggap rakyat Indonesia ini bodoh, adalah lemah, adalah bisa disogok. Itu pandangan mereka terhadap rakyat Indonesia," tuturnya.

Prabowo lalu menyerukan gelombang perubahan dengan urung rembuk memberikan dana bagi perjuangan Partai Gerindra untuk menghadirkan pemimpin yang disebutnya membela rakyat.

"Berpolitik itu mahal, kita datang ke desa-desa, kecamatan-kecamatan, itu biaya perjalanannya mahal. Bayar bensin, sewa mobil, bayar kereta atau tiket pesawat, itu semua butuh biaya," papar Prabowo.

"Saudara-saudara kalau kau bertekad mengubah bangsa ini, masa depan cucu, kirim ke rekening yang sudah kami siapkan," pungkasnya.

Soal Jokowi kacung, Prabowo memang tidak menyebutkan siapa yang berani mengatakan demikian. Namun, bulan lalu dunia hukum diramaikan dengan penangkapan seorang pelajar SMA berinisial RJ yang videonya menyebar di media sosial.

Remaja bertelanjang dada itu mengancam menembak Jokowi dan sembari membawa foto Jokowi dia berkata, "Ini kacung gua." Meski remaja dan ayahnya itu telah minta maaf lewat media sosial, remaja itu tetap ditahan polisi di tempat ramah anak dan dijerat dengan UU ITE.